Cerita Penjaja Sewaan Alat Surfing di Pangandaran yang Sepi Pengunjung Selama Pagebluk COVID-19
Ilustrasi (Pixabay)

Bagikan:

JAKARTA - Pagebluk COVID-19 berdampak pada penurunan pendapatan berbagai sektor usaha. Irwan, misalnya, yang merupakan penjaja sewaan alat surfing di Pantai Pangandaran, mengaku penghasilannya menurun drastis sejak pagebluk COVID-19 beberapa bulan lalu.

"Dua bulan sama sekali tidak ada pemasukan, anak saya enam. Kalau ada juragan pemilik jaring ikan yang ngajak baru ada uang buat makan," ujarnya dilansir dari laman pemprov Jawa Barat, Kamis, 11 Juni.

Sementara istrinya yang menjajakan kopi dan minuman ringan di kawasan yang sama, dan kesulitan mendapatkan pembeli. Sebab, wisatawan yang datang ke Pangandaran sudah tak ada. 

Mereka pun mendapatkan bantuan dari pemerintah setempat berisi beras, mie, telor dan minyak. Bantuan ini sudah mereka terima sebanyak dua kali.

"Dapat sewaan satu atau dua sudah alhamdulillah. Harganya Rp10 ribu yang kecil, yang besar Rp15 ribu. Tapi kalau ditawar ya dikasih saja, daripada enggak ada yang sewa," ujarnya.

Irwan mengatakan, sepekan terakhir sudah ada wisawatan yang datang. Tapi, jumlahnya tak banyak, itupun hanya warga sekitar.

Dia berharap, pemerintah memberika perhatian terhadap tempat wisata ini. Pengelola wisata di tempat ini juga sudah siap menerapkan protokol kesehatan. 

"Ya saya juga pakai masker, ada cuci tangan dengan sabun. Sudah tahu anjuran dari pak bupati, jaga jarak. Tapi penghasilan harus jalan lagi," tegasnya.

Ilustrasi penjaja sewaan alat surfing di Pangandaran (Foto: jabarprov.go.id)

Sementara itu, sejumlah hotel di sekitar pantai Pangandaran juga mulai menerima tamu, meski tentu saja belum banyak. Menurut salah satu karyawan hotel, sejak pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada 6 Juni, jumlah pengunjung belum meningkat signifikan. 

"Kami juga menerapkan wajib membawa surat bebas corona dan ada bukti tes kesehatan bagi tamu yang datang," jelasnya.

Protokol kesehatan juga sudah diterapkan pengelola hotel. Setiap memasuki hotel, pengunjung akan ditanya surat-surat pendukung, memeriksa KTP karena baru warga Jabar saja yang boleh datang, hingga menyemprotkan disinfektan kepada kendaraan tamu yang datang. Petugas resepsionis hotel pun mengenakan masker, ditambah face shield saat melayani tamu yang hendak menginap.

Kemarin, Kamis, 11 Juni, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil beserta rombongan mengunjungi pantai Pangandaran. Dia mengapresiasi penerapan fase kenormalan baru di sana. Ridwan Kamil berharap pengelola pariwasata Jawa Barat yang berada di zona biru COVID-19 mencontohnya penerapan fase kenormalan baru di Pangandaran.

"Kemudian, yang paling tegas di sini adalah wisatawan yang datang harus menunjukkan surat rapid test, kalau tidak ada surat, mohon maaf balik kanan," sebutnya.

Rombongan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengunjung kawasan wisata pantai Pangandaran, Jawa Barat (Foto: jabarprov.go.id)