JAKARTA - Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun ikut berkomentar soal kinerja Badan Intelijen Negara (BIN). Lewat unggahan di Twitter pribadinya, @ReflyHZ menyoroti kerja BIN yang ikut menggelar program vaksinasi COVID-19.
Refly yang selama ini vokal mengkritik pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin menuliskan sebuah pantun sebagai bentuk sindiran untuk BIN. Isinya, "Sapa ramah sang awak kabin, Saat pesawat hidupkan mesin, Badan Intelijen kita adalah BIN, Kini kerjanya masarin vaksin."
Hingga Rabu, 28 Juli hari ini, cuitan pantun Refly mendapat banyak atensi dari warga aplikasi berlambang burung biru ini dengan 4.877 suka dan 1.039 retweet.
Cuitan Refl juga mengundang pro dan kontra dari warganet. Tidak sedikit yang mengkritik Refly dan menyebutnya sebagai tukang nyinyir.
"Lebih mulia orang yg bekerja untuk membantu pemulihan pandemi disaat ini dibandingkan dengan orang yg hanya bicara dan nyinyir tapi gak ada kerjanya, good job buat BIN," cuit akun @Ardiansy****
"Terus masalahnya dimana kl @binofficial_ri diturunkan untuk membantu percepatan vaksinasi seperti halnya TNI-POLRI, supaya cepat terbentuk herd imunity,yg jadi masalah anda sekolah tinggi2 sampai proffessor cm bs nyinyir tanpa bs memberikan kontribusi apa2," @RexyChri****
Ada juga netizen yang membalasnya dengan pantun pula. Misalnya cuitan @KangA**** "Kura-kura naik ke awan, Ikan mas baunya anyir, Kukira negarawan, Eh ternyata cuma tukang nyiyir."
"Ada profesor pecatan jadi tukang nyinyir ternyata pendidikan tinggi tidak menjamin orang itu menjadi BERADAB dan punya rasa EMPATI," @Mully_****
"Gue ketawa aja...sekelas profesor tp kerjanya kok nyinyir..."balas @Tompel****
Selain yang mengkritik Refly sebagai tukang nyinyir, ada juga yang mendukung pantunnya ini. "Kerja berikutnya mbagi sembako tiap rmh, brrti kerja BIN bkn senyap lg," @AgamFath****
"Di BIN juga ada divisi sales and promotion," sindir @Dete****
"Kluar dari tupoksi....dan tdk memiliki integritas...sangat memalukn," balas @Anakr****
BIN sebelumnya ikut serta menggelar vaksinasi COVID kepada warga di berbagai daerah. Tidak main-main, BIN melakukannya secara door to door sebagai bagian dari akselerasi program vaksinasi 3 juta dosis sehari.
BACA JUGA:
Ada beberapa provinsi yang menjadi sasaran BIN seperti DKI Jakarta, Banten, Jawa Tengah dan Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Timur.
Selanjutnya Pulau Bali, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Kepulauan Riau, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, dan Papua.