Bagikan:

JAKARTA - Juru Bicara Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi menyebut penularan varian COVID-19 jenis Delta sudah menyebar di hampir seluruh provinsi se-Indonesia.

Sebab, Kemenkes mencatat mutasi virus asal India ini telah mendominasi sebesar 86 persen dari seluruh spesimen kasus COVID-19 yang diperiksa menggunakan metode whole genome sequencing (WGS).

"Varian Delta ini telah mendominasi sebesar 86 persen spesimen yang dilakukan sequencing dalam 60 hari terakhir, yang berasal dari 24 provinsi. Sehingga, dapat dikatakan persebaran ini sudah hampir merata di Indonesia," kata Nadia dalam konferensi pers virtual, Rabu, 28 Juli.

Nadia mengatakan, penyebaran varian Delta di Indonesia menjadi perhatian pemerintah karena dapat meningkatkan risiko kematian pada kasus COVID-19. Hal ini tampak pada peningkatan angka kematian kasus yang terjadi beberapa waktu terakhir.

"Ini tentunya menajdi perhatian kita bersama bahwa potensi penularan di masyarakat akibat varian ini sangat tinggi dan menjadi salah satu faktor peningkatan kematian," ungkap dia.

Sementara, per 28 Juli, Balitbangkes Kemenkes telah melaporkan 3.651 hasil sepuencing dalam data base global, dengan akselarasi yang sudah dilakukan sejak awal Januari 2021.

Sampai saat ini, Indonesia sudah melaporkan 3 Varian of Concern (VoC) COVID-19 yang saat ini terdaftar di basis data global, yaitu varian Alpha, Beta, dan Delta.

"Untuk varian Delta yang saat ini menjadi perhatian banyak negara dikarenakan tingkat transmisinya yang tinggi, dan Indonesia telah melaporkan 1.019 Varian of Concern dari 3.647 sampel yang sudah diperiksa," tuturnya.