Bantah 20 Pegawainya Meninggal Akibat COVID-19, Dirut Transjakarta: KSPI Data Dari Mana?
ILUSTRASI/ANTARA

Bagikan:

JAKARTA - Direktur Utama PT Transjakarta Sardjono Johny Tjitrokusumo membantah ada 20 pegawainya yang diduga meninggal dunia akibat terpapar COVID-19. Dugaan ini dilontarkan oleh Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI).

Berdasarkan catatan yang dimiliki oleh perusahaan, tidak menemukan korban meninggal akibat COVID-19 sejumlah 20 orang, melainkan 14 orang.

“Sekarang begini, setiap orang yang terpapar virus Covid-19 akan punya risiko meninggal dan kita tidak bisa memilih siapa yang akan terpapar atau tidak. Tapi, kalau dilihat korban (meninggal akibat COVID-19) di kita, sejauh ini angkanya 14 orang. Jadi kalau ada yang menyebut lebih, itu datanya dari mana?” ujar Jhony kepada wartawan, Selasa, 27 Juli.

Jhony pun membantah pernyataan KSPI soal perusahaannya tak menjalankan aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat maupun PPKM Level 4.

Kata dia, Transjakarta merupakan perusahaan yang bergerak di bidang transportasi dan termasuk ke dalam sektor kritikal. Artinya, boleh tetap beroperasi penuh dengan protokol kesehatan yang ketat.

Jhony menegaskan, Transjakarta selalu beroperasi dengan mengacu pada setiap kebijakan yang ada. Salah satunya ketika penerapan PPKM Jawa dan Bali, karyawan yang bekerja di kantor hanya 25 persen dan 75 persen bekerja dari rumah atau work from home (WFH).

Kemudian untuk mengurangi risiko di tengah naiknya angka penularan virus, Transjakarta kembali membuat kebijakan di mana hanya 10 persen dari karyawannya yang bekerja dari kantor, dan sisanya bekerja dari rumah.

“Kami sudah melakukan semua prosedur dengan baik sesuai aturan yang berlaku. Jadi jika ada pihak-pihak yang ingin melakukan sidak sangat dipersilahkan. Transjakarta selalu membuka pintu selebar-lebarnya agar tidak ada lagi berita-berita keluar yang tidak sesuai dengan fakta,” jelas Jhony.

Sebelumnya, Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk memeriksa kantor PT Transjakarta. Sebab, badan usaha milik daerah (BUMD) ini dianggap tidak menjalankan aturan yang tertuang di dalam PPKM Level 4.

Presiden KSPI Said Iqbal mengatakan hasil survei yang dilakukan oleh KSPI kepada pekerja atau buruh PT Transjakarta menyatakan bahwa pekerja atau buruh masih bekerja 100 persen. Bahkan, banyak pekerja atau buruh yang meninggal karena terpapar COVID-19 saat bekerja.

"Ada data kami langsung dari karyawan Transjakarta. Ada apa ini dengan Gubernur DKI Jakarta. Di rumahnya saja Transjakarta di bawah BUMD Pemda DKI Jakarta 20 orang pekerja buruh sudah meninggal Pak Gubernur dan ratusan orang sudah tertular COVID-19," ujarnya dalam konferensi pers secara virtual, Senin, 26 Juli.

Said Iqbal meminta agar Anies melakukan sidak ke PT Transjakarta yang merupakan perusahaan pelat merah. Apalagi, Tingkat penularan COVID-19 di perusahaan tersebut sudah lebih dari 10 persen.

"Tidak ada yang kerja WFH 50 persen, WFO 50 persen. Jangan tidak sidak. Ke perusahaan lain (sidak), di rumah sendiri tidak disidak. Ini data," katanya.