JAKARTA - Kabar malang tentang nasib Alviano Dava Raharjo (Vino), anak berumur 9 tahun di Kampung Linggang Purworejo, Kutai Barat, Kalimantan Timur.
Vino menjadi yatim piatu usai kedua orang tuanya meninggal terpapar COVID-19, sudah tersebar ke seluruh penjuru nusantara dan mendapat empati dari banyak pihak termasuk Gubernur Kaltim Isran Noor.
"Saya sudah bicara dengan istri dan anak-anak saya. Saya akan berkomunikasi dengan keluarga Vino. Saya akan ambil (adopsi) dia sebagai anak angkat. Tidak berpikir legal atau tidak legalnya, tetapi agar anak ini bisa berkembang. Saya punya rasa empati, kata ibu ok, tidak masalah. Kita ambil kalau dia mau, mudah-mudahan dia mau. Kalau pun dia tidak mau, kita tetap melakukan pembinaan sampai pendidikan dia ke perguruan tinggi. Intinya siap menjamin pendidikan Vino," ujar Isran Noor dikutip dari keterangan Humas Pemprov Kaltim, Jumat, 23 Juli.
Isran Noor mengetahui kabar meninggalnya orang tua Vino dari media online dan media sosial. Isran menegaskan kebijakan Pemprov untuk tetap memberikan perhatian terhadap korban COVID-19. Penanganan dilakukan instansi terkait di masing-masing daerah.
"Untuk kejadian ini tidak ada by system, karena COVID-19 ini kejadiannya begitu saja. Jadi apa yang bisa kita lakukan, itulah yang kita lakukan saat ini. Yang jelas kejadian ini pertama kali, kebijakan pemerintah daerah baik provinsi maupun kabupaten/kota itu sama, yaitu bagaimana memperhatikan mereka yang sudah menjadi korban COVID-19," papar Isran Noor.
BACA JUGA:
Ibunda Vino, Lina Safitri dan ayahnya Kino Raharjo diketahui meninggal pada awal pekan ini. Keduanya sempat dirawat di RS Harapan Insan Sendawar (RS HIS) Kutai Barat.