Bagikan:

JAKARTA - Bom bunuh diri meledak di sebuah pasar di Baghdad, Irak, pada malam Iduladha, Senin 19 Juli. Kejadian tersebut menewaskan 35 orang dan melukai puluhan lainnya.

Mengutip France24, Selasa 20 Juli, dikabarkan bahwa bagian tubuh para korban ledakan berserakan di pasar yang sebelumnya sangat ramai bersesakan warga yang ingin membeli berbagai bahan makanan untuk persiapan perayaan Iduladha.

Seorang sumber polisi menyampaikan, lebih dari 60 orang terluka. Jumlah korban jiwa bisa terus bertambah karena beberapa korban luka dalam kondisi kritis.

Kejadian yang menghancurkan beberapa toko iti menewaskan korban yang terdiri dari anak-anak dan perempuan. Adapun detail kejadian adalah di pasar Wahailat, Kota Sadr, menurut keterangan militer Irak dalam sebuah pernyataan.

"Serangan teror menggunakan IED (alat peledak improvisasi) buatan lokal," kata Kementerian Dalam Negeri Irak dalam sebuah pernyataan.

Di media sosial juga sudah beredar bagaimana kejadian pasca bom meledak, Terlihat para korban bersimbah darah dan orang-orang histeris di sekitarnya.

ISIS, dalam sebuah pesan yang diunggah di saluran Telegramnya, mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut. Disebutkan bahwa seorang pejuang ISIS meledakkan bom rompinya di tengah kerumunan warga.

Presiden Irak, Barham Salih menyebut serangan bom itu sebagai kejahatan yang keji. Ia pun menyampaikan belasungkawanya kepada keluarga korban.

"Mereka menargetkan warga sipil kita di Kota Sadr pada malam Iduladha. Mereka tidak mengizinkan orang-orang bergembira, bahkan walau hanya sesaat," jelas Barham dalam sebuah pesan di Twitter.

Ini adalah serangan bom ketiga tahun ini. Pada April lalu, sedikitnya empat orang tewas dalam serangan bom mobil di Kota Sadr.