Pohon Tumbang Timpa Mini Bus di Bengkulu, Dua Orang Meninggal
DOK BNPB

Bagikan:

JAKARTA - Hujan deras dan angin kencang melanda Desa Tebat Monok, Kabupaten Kepahiang, Bengkulu pada Minggu, 11 Juli. Kondisi ini mengakibatkan pohon tumbang.

Tumbangnya pohon ini menimpa kendaraan mini bus yang sedang melintas. Plt. Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menyebut dua orang di dalam mini bus dilaporkan meninggal dunia.

"Dua warga dilaporkan meninggal dunia dan menjadi korban bencana angin kencang. Berdasarkan laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepahiang, korban meninggal setelah kendaraan jenis mini bus yang ditumpanginya tertimpa pohon tumbang," kata Muhari dalam keterangannya, Senin, 12 Juli.

Muhari menyebut, tercatat ada kerugian lain yang disebabkan oleh bencana ini, yakni satu unit rumah rusak berat, satu mobil rusak berat dan satu mobil lainnya mengalami kerusakan ringan.

"BPBD Kabupaten Kepahiang dibantu tim gabungan TNI, Polri dan masyarakat telah membersihkan puing pohon tumbang menggunakan tiga buah gergaji mesin atau senso," ucap dia.

Tim gabungan juga mengerahkan satu unit alat berat loader dan eskavator untuk menggeser pohon yang tumbang di jalan sehingga bisa mengurai kemacetan yang ditimbulkan.

Berdasarkan peringatan dini yang dikeluarkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) hingga Rabu, 14 Juli, hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang masih berpotensi terjadi di Bengkulu.

Selain Bengkulu, wilayah lain seperti Kepulauan Riau, Lampung, Kalimantan Selatan dan Maluku Utara juga berpotensi terjadi hujan lebat dan angin kencang hingga dua hari ke depan.

Karenanya, Muhari meminta pemerintah bersama masyarakat di tiap-tiap daerah itu segera melakukan upaya mitigasi dan meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi cuaca yang dapat memicu terjadinya bencana hidrometeorologi.

"BNPB juga mengimbau agar seluruh komponen yang ada di daerah agar memantau perkembangan cuaca dari BMKG dan melihat potensi kerawanan wilayah melalui inaRisk BNPB," jelasnya.