Bagikan:

JAKARTA - Sejumlah aturan untuk penumpang MRT akan diberlakukan dalam kenormalan baru (The New Normal). Salah satunya, penumpang dilarang ngobrol di dalam gerbong. Termasuk melakukan percakapan melalui sambungan telepon.

Seperti diinformasikan dalam akun Instagram MRT, Senin, 1 Juni, semua penumpang diwajibkan mematuhi aturan ini. Apalagi, seperti yang kita ketahui, COVID-19 umumnya dapat ditularkan melalui tetesan droplet yang dihasilkan ketika orang yang terinfeksi batuk, bersin atau berbicara.

"Para penumpang diimbau untuk tidak melakukan percakapan, baik secara langsung dengan penumpang lain atau secara tidak langsung melalui telepon genggam," tulis MRT di akun Instagramnya.

"Hal tersebut dilakukan untuk memberikan kenyamanan dan menjaga higienis bagi seluruh penumpang MRT Jakarta," sambung akun ini lagi.

PT MRT Jakarta (Perseroda) juga akan mengenalkan kampanye #JAKARTABANGKIT untuk mendorong penerapan budaya Bersih, Aman, Nyaman, Green, Kolaborasi, Inovasi, dan Tata Kelola yang Baik. Konsep ini merupakan protokol kesehatan baru yang bakal diterapkan MRT.

"Bersih maksudnya soal hygiene. Di transportasi publik misalnya kereta yang dibersihkan tiga kali sehari lalu menyiapkan penyanitasi tangan di setiap stasiun," jelas Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar.

"Aman maksudnya menyiapkan tes temperatur tubuh serta edukasi tanpa henti di stasiun dan kereta. Nyaman merupakan hal paling penting karena memastikan pembatasan sosial (social distancing). Pengguna jasa harus merasa bahwa tidak akan terpapar virus COVID-19 bila menggunakan MRT Jakarta," tambah dia. 

"Setiap kereta maksimal diisi oleh 60 orang dan kita akan siapkan marka (penanda) di stasiun dan di dalam kereta bagaimana melakukan antrean," tegasnya.

Sedangkan Green, bagaimana MRT akan kembali mengembalikan semangat menggunakan transportasi publik kembali. Meski mereka sadar kalau transportasi publik justru sedang dihindari para warga.