JAKARTA - Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Maluku melaporkan, angka kasus kematian pasien akibat terinfeksi virus Corona di Kota Ambon terus bertambah, setelah pada Minggu, 11 Juli, tiga warga meninggal dunia dan dimakamkan dengan protokol COVID-19.
Juru Bicara Satgas COVID-19 Provinsi Maluku Adonya Rerung membenarkan, tiga orang pasien meninggal dunia setelah menjalani perawatan di dua rumah sakit berbeda di ibu kota Provinsi Maluku tersebut.
"Hari ini ada penambahan tiga pasien meninggal dan telah dimakamkan dengan protokol COVID-19 oleh tim PMI Maluku dan Tagana Kota Ambon," kata Adonya dilansir Antara, Minggu, 11 Juli.
Tiga pasien tersebut yakni IP (64) berjenis kelamin perempuan meninggal pada 11 Juli 2021 pukul 01.30 WIT, dan pasien "OO" (59) berjenis kelamin laki-laki meninggal pada 10 Juli 2021 pukul 23.08 serta seorang laki-laki berinisial "YAD" (83).
Pasien "IP" dan "OO" meninggal di RSUD dr. M. Haulussy, Kudamati, sedangkan "YAD" di RSUP dr. J. Leimena, Desa Rumah Tiga, Kecamatan Teluk Ambon.
Menurut Adonya, dua warga Ambon juga meninggal dunia pada Sabtu, 10 Juli. Sedangkan pada Jumat, 9 Juli enam pasien meninggal, empat di antaranya warga Ambon sedangkan dua lainnya asal Kabupaten Kepulauan Aru.
"Total kasus meninggal di Maluku hingga hari ini tercatat 175 kasus atau 1,55 persen dari total akumulasi kasus positif di Maluku sebanyak 11.220 orang," katanya seraya menambahkan, pada Minggu, 11 Juli, juga terjadi penambahan 217 kasus positif COVID-19.
Dia juga merinci pasien sembuh pada Minggu, 11 Juli bertambah 18 pasien sehingga total 7.874 orang atau 70,2 persen dari total kasus positif. Sedangkan kasus aktif tercatat sebanyak 3.171 orang atau 28,26 persen.
BACA JUGA:
Kasus aktif terbanyak yakni di Kota Ambon 2.006 kasus dan delapan suspek, diikuti Kabupaten Kepulauan Aru (804 kasus, Maluku Tengah (190), Kota Tual (43), Maluku Tenggara (40), Kabupaten Buru (34), Buru Selatan (13), Maluku Barat Daya sembilan kasus serta Kepulauan Tanimbar dan Seram Bagian Barat masing-masing 16 kasus.
Dia menambahkan, dari 11 kabupaten/kota di Maluku, Kota Ambon saat ini masuk zona merah (risiko tinggi) COVID-19 dengan skor 1,7, sedangkan tiga kabupaten lainnya berstatus zona oranye (risiko sedang). Tiga kabupaten lain yang naik ke zona oranye yakni Maluku Tengah (2,27), Kabupaten Kepulauan Tanimbar (2,3) dan Kepulauan Aru (1,82).
"Di Maluku saat ini hanya dua daerah yang berstatus zona hijau (tidak ada kasus) yakni Seram Bagian Timur (SBT) dengan nilai 2,71 dan Maluku Barat Daya (MBD) skor 2,46," ujarnya.
Sementara empat daerah lain di Maluku masih berstatus risiko rendah penularan (zona kuning) yakni Maluku Tenggara dengan skor 2,54, Pulau Buru (2,59), Seram Bagian Barat (2,59) dan Kabupaten Buru Selatan (2,5). Secara umum Provinsi Maluku berstatus terdampak dengan risiko sedang (zona orange) dengan skor 1,88.