SOLO - Sejumlah paguyuban pedagang pasar di Kota Solo, Jawa Tengah, berharap ada stimulus ekonomi dari pemerintah selama pelaksanaan PPKM darurat.
"Kami di antaranya dari Papatsuta (Pasamuan Pasar Tradisional) dan Bolo Pasar Solo menyampaikan keberatan kami kepada mas Gibran. Ini kami menyampaikan aspirasi teman-teman, sebagai perwakilan pasar seperti Klewer dan Depok," kata Sekjen Papatsuta Wiharto di Solo dikutip Antara, Kamis, 8 Juli.
Wiharto mengatakan penutupan usaha yang bergerak di sektor nonesensial selama PPKM darurat cukup memberatkan para pedagang. Oleh karena itu, pihaknya berharap ada evaluasi selanjutnya.
Salah satu yang diharapkan para pedagang adalah waktu penutupan sektor nonesensial pada PPKM darurat ini diperpendek.
"Entah jalannya seperti apa, harapannya seperti itu. Kalau belum bisa dilakukan ya seharusnya ada stimulus yang sifatnya meringankan beban pedagang," katanya.
Wiharto mengatakan keringanan yang dapat dilakukan di antaranya dari sisi retribusi atau dalam bentuk bantuan langsung tunai (BLT).
"Apalagi selama ini kan belum ada bantuan yang sifatnya sektoral untuk pedagang pasar. Saya tidak tahu persis bagaimana strukturnya, namun harapannya ada yang meringankan," sambung dia.
BACA JUGA:
Selain tidak memiliki pemasukan karena tidak diperbolehkan membuka toko, dikatakannya, para pedagang juga mengalami kerugian yang tidak sedikit karena barang yang disimpan berpotensi rusak.
"Termasuk kalau yang dijual burung dan ikan seperti di Pasar Depok, kalau tidak dirawat kan bisa sakit bahkan mati," ujar Wiharto.
Sementara itu, dia juga berharap ada pengawasan yang ketat kepada oknum pedagang yang masih kucing-kucingan dengan petugas.
"Selama ini kan ada pedagang yang berjualan secara kucing-kucingan. Mereka (petugas) janji untuk memperketat pengawasan agar tidak menimbulkan kecemburuan bagi pedagang lain yang sudah berupaya disiplin," kata Wiharto.