Tiga Kabupaten di Sulsel Dilanda Banjir dan Longsor, Seorang Warga Meninggal
DOK BNPB

Bagikan:

JAKARTA - Bencana banjir hingga tanah longsor melanda tiga kabupaten provinsi Sulawesi Selatan, yakni Kabupaten Jeneponto, Kabupaten Sinjai, dan Kabupaten Bantaeng.

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menuturkan, bencana ini mengakibatkan seorang warga meninggal dunia di Kecamayan Tarowang, Jeneponto.

"Banjir yang terjadi di Kabupaten Jeneponto dipicu oleh hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah tersebut pada Rabu, 7 Juli pukul 02.00 WITA. Tinggi muka air (TMA) banjir dilaporkan berkisar antara 50-200 sentimeter," kata Muhari dalam keterangannya, Kamis, 8 Juli.

Banjir di Kabupaten Jeneponto mengakibatkan kerusakan di sejumlah kecamatan. Di antaranya 13 rumah rusak berat, 43 rumah rusak ringan dan lima kantor pemerintahan mulai pelayanan kesehatan, pendidikan serta UPTD Kecamatan Tarowang terendam.

Kemudian di Kecamatan Binamu, sedikitnya 26 rumah yang masuk wilayah administrasi Kelurahan Balang Toa dan 15 rumah di Kelurahan Balang terendam banjir.

Selanjutnya di Kecamatan Arungkeke, ada 10 rumah yang mengalami rusak berat akibat diterjang banjir. Sedangkan 30 rumah dilaporkan rusak ringan.

Berikutnya tiga unit rumah dilaporkan mengalami rusak berat dan delapan lainnya rusak ringan akibat terdampak banjir di Kecamatan Batang.

"Dalam hal ini, menurut laporan dari Tim Pusdalops BPBD Kabupaten Jeneponto, Rahim, banjir di sebagian wilayah tersebut sudah berangsur surut secara bertahap," ujar Muhari.

Sementara di Kabupaten Sinjai, sedikitnya ada empat kelurahan di Kecamatan Sinjai Utara dan satu desa di Kecamatan Sinjai Utara terdampak banjir dan longsor yang dipicu oleh tingginya intensitas hujan pada Kamis pukul 03.00 WITA.

"Ada pun wilayah terdampak bencana tersebut meliputi Kelurahan Biringere, Kelurahan Balangnipa, Kelurahan Bongki dan Kelurahan Lappa di Kecamatan Sinjau Utara, kemudian Desa Panaikang di Kecamatan Sinjau Utara. Sedikitnya ada delapan KK yang terpaksa harus mengungsi," jelas dia.

Kemudian di Kabupaten Bantaeng, banjir melanda empat kelurahan di Kecamatan Bantaeng, tiga kelurahan di Kecamatan Bissappu, dan satu desa di Kecamatan Pajukukang, dengan TMA 50 sentimeter.

"Dari wilayah yang terdampak tersebut, BPBD Kabupaten Bantaeng mencatat kurang lebih 1.000 rumah yang ditinggali oleh 1.000 KK atau 5000 jiwa terdampak banjir. Jumlah tersebut hingga kini masih dalam proses pendataan," imbuhnya.