Ada Warga Solo Positif COVID-19 Keluyuran, Mereka Kini Dijemput untuk Diisolasi Terpusat
ILUSTRASI/ANTARA

Bagikan:

SOLO - Pemerintah Kota Surakarta, Jawa Tengah mulai melakukan penjemputan pasien COVID-19 yang masih menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing untuk diantar ke lokasi terpusat. Ini dilakukan menyusul masih banyak warga keluyuran padahal berstatus positif COVID-19.

"Intinya yang isolasi mandiri di rumah kami ambil, per kemarin. Kalau sulit biar diambil Pak Kapolres (petugas kepolisian)," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Surakarta Siti Wahyuningsih dikutip Antara, Rabu, 7 Juli.

Siti mengatakan delapan lokasi isolasi terpusat disediakan Pemkot Surakarta, yakni Solo Technopark (STP), Graha Wisata, SDN Cemara 02, SDN Cengklik, SMPN 11, SMPN 9, SMPN 25, dan SMPN 8 Surakarta. Dari seluruh lokasi tersebut, yang sudah terisi penuh yakni STP.

"Di SDN Cemara 02 juga sudah mulai terisi. Hari ini tadi saya sudah koordinasi dengan Bu Camat (Camat Laweyan, red.) terkait SMPN 25 mulai kami isi," katanya.

Meski demikian, tidak seluruh pasien isolasi mandiri dijemput untuk menjalani isolasi terpusat.

Siti mengatakan warga yang dijemput mereka yang baru saja menjalani isolasi atau kurang dari lima hari, sedangkan warga yang sudah menjalani isolasi lebih dari lima hari diperbolehkan menyelesaikan isolasi mandiri di rumah masing-masing.

Mengenai kesiapan sejumlah lokasi isolasi terpusat tersebut, katanya, karena peningkatan angka kasus COVID-19. Bahkan, dalam lima hari terakhir terjadi penambahan sekitar 2.000 kasus baru di Kota Solo.

"Mereka ini kebanyakan OTG (Orang Tanpa Gejala), masih banyak yang belum disiplin protokol kesehatan," katanya.

Dia mengatakan warga yang mampu bisa menjalani isolasi mandiri di Hotel Ibis Style Solo. Hotel tersebut menyediakan paket isolasi mandiri di bawah pengawasan DKK Surakarta.

"Ada sekitar 140 tempat tidur, bagi masyarakat yang mampu dipersilakan. Mengenai hotel lain kalau mau (jadi lokasi isolasi mandiri, red.) nanti kami 'assesment'. Kalau Ibis ini kan sudah dilatih bagaimana menangani pasien yang positif, mereka alurnya sudah menguasai," kata Siti.

Mengenai penyediaan lokasi isolasi terpusat tersebut, Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka mengatakan saat ini yang paling darurat segera memisahkan warga yang sakit dengan yang sehat.

"Makanya kami tambahkan delapan tempat, sebelumnya kan ada yang ditampung di rumah sakit, di Donohudan (Asrama Haji Donohudan, red.). Kalau sekolah-sekolah ini kan bangunan baru semua, kamar mandiri juga bagus-bagus. Yang penting warga nyaman di situ. Selain itu, kami juga sedang menyiapkan lokasi isolasi terpusat untuk ibu hamil, lansia, dan anak-anak," katanya.

Gibran mengatakan isolasi terpusat menjadi hal penting karena masih banyak warga dengan status positif COVID-19 tidak disiplin menjadi isolasi mandiri.

"Merasa dirinya sudah sehat terus pergi-pergi, padahal masih sakit dan berpotensi menular," ujar dia.