Bagikan:

JAKARTA - Laju peningkatan angka pasien positif COVID-19 di Cile sedang tinggi-tingginya. Penambahan jumlah kasus yang meningkat empat kali lipat dari awal Mei menjadi penyebabnya. Alhasil, ketersediaan tempat tidur untuk pasien pagebluk di rumah sakit di Santiago, Chile menjadi sangat terbatas.

Kekhawatiran tersebut diungkap tenaga medis yang bertugas di beberapa rumah sakit setempat, Rabu, 27 Mei. Kasus angka positif COVID-19 yang meningkat membuat tenaga medis dilanda kepanikan. Sebab, ke depan mereka terpaksa memutuskan pasien mana yang akan menerima tempat tidur terakhir, dan siapa yang harus menunggu.

Melansir Reuters, pemerintah sebelumnya telah berupaya untuk membuat unit perawatan darurat karena penumpukan pasien COVID-19. Sayangnya, unit perawatan darurat tersebut nyatanya telah dihuni sebanyak 97 persen. Artinya, daya tampung yang mulai penuh membuat tenaga medis akan dihadapkan pada sebuah keputusan sulit.

"Pada tingkat inilah kita semakin dekat dengan situasi yang mana kita harus memilih (pasien) sudah berada di depan mata," kata seorang Dokter di Rumah Sakit Umum Sotero del Rio di Santiago, Juan Carlos.

Meski begitu, empunya kebijakan tak tinggal diam. Presiden Chile Sebastian Pinera mengungkap, saat ini pemerintah telah bekerja keras menyediakan tempat tidur dan peralatan medis di tengah krisis yang berkembang. Tak hanya itu, dirinya juga mengimbau warga Chile untuk tenang.

“Sistem perawatan kesehatan kami, dan khususnya (Santiago), sangat dekat untuk mencapai kapasitas maksimumnya,” kata Pinera pada Rabu, 27 Mei.

Senada dengan Presiden. Pejabat kesehatan di Chile juga meminta warga untuk tenang. Menurut mereka, tempat tidur dan peralatan medis sedang disiapkan. Untuk itu, pemerintah meminta bantuan militer dalam rangka memindahkan beberapa pasien untuk ditampung sementara di unit perawatan darurat.

Tak hanya itu, Menteri Kesehatan Chile Jaime Manalich membenarkan jika situasi semakin krisis. Namun, dirinya menyakini warga Chile jikalau masih ada cukup ventilator mekanis yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan penyembuhan pasien COVID-19.

"Kami belum mencapai perdebatan tentang (siapa yang menerima) ranjang terakhir," kata Manalich.

Sejauh ini Chili telah mengonfirmasi 82.289 kasus penularan COVID-19. Di antara itu, terdapat 841 kasus meninggal dunia.