Bagikan:

BOGOR - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor merekrut sekitar 60 tenaga kesehatan untuk ditempatkan di RSUD dan RS Perluasan RSUD, menyusul melonjak pasien positif COVID-19.

Wakil Direktur Medik Keperawatan dan Pelayanan Penunjang RSUD Kota Bogor, Sari Candrawati mengatakan sebanyak 60 tenaga kesehatan yang direkrut, adalah dokter dan perawat serta tenaga kesehatan lainnya, untuk di tempatkan di RSUD dan di RS Perluasan RSUD.

Menurut Sari Candrawati, tempat tidur untuk pasien rawat inap di RSUD seluruhnya ada 230 ranjang. Banyaknya pasien COVID-19 yang harus ditangani sehingga RSUD membuka unit baru tempat perawatan pasien COVID-19 dengan mengurangi tempat perawatan pasien umum.

Unit baru tersebut disiapkan di dalam gedung maupun dengan mendirikan tenda darurat. "RSUD juga mengelola RS Perluasan yang sebelumnya bernama RS Lapangan dengan kapasitas 64 ranjang, di Komplek GOR Pajajaran," katanya dikutip Antara, Selasa, 6 Juli. 

Sedangkan, tempat tidur untuk pasien umum di RSUD saat ini jumlahnya sudah kurang dari 100 ranjang, yakni untuk pasien jantung, kanker, ginjal, cuci darah, dan kemoterapi. RSUD juga membuka tenda darurat untuk IGD pasien umum dan tempat perawatan pasien umum dengan kapasitas 20 ranjang.

"IGD yang lama sudah penuh dengan pasien COVID-19. Pasien umum tidak bisa disatukan dengan pasien COVID-19, sehingga dibuat IGD untuk pasien umum di tenda," katanya.

Untuk menangani pasien yang jumlahnya meningkat banyak, maka RSUD merekrut lagi tenaga kesehatan, yakni sekitar 60 orang. "Sampai saat ini, baru bisa direktur sebanyak 20 orang dan ditempatkan di RS Perluasan RSUD," katanya.

Menurut Sari, di RS Perluasan RSUD, meskipun kapasitasnya sampai 64 ranjang, tapi karena tenaga kesehatannya hanya 10 orang, hanya bisa merawat sekitar 18 orang pasien positif COVID-19. "Kami masih terus melakukan rekrutmen untuk menambah tenaga kesehatan," katanya.