JAYAPURA - Sedang ramai dibagikan di media sosial video seorang perempuan menangis histeris karena suaminya dibunuh perampok di jalanan Kota Jayapura, Papua. Padahal istrinya sendiri otak dalang pembunuhan suaminya pedagang alias juragan emas.
“Besok akan dijelaskan secara rinci oleh Kapolres Jayapura,” ujar Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Musthofa Kamal dikonfirmasi VOI, Minggu, 4 Juli.
Kasus pembunuhan juragan emas bernama Nasruddin alias Acik (44) terjadi pada Senin, 28 Juni sekitar pukul 21.30 WIT. Pembunuhan yang direkayasa istri seolah-olah perampokan ini terjadi di Jalan Hanurata Hol Balai, Distrik Muara Tami, Jayapura.
Istri pedagang emas Nasrudin, Virgita Legina Hellu (24) saat itu bersama suami dalam perjalanan pulang ke rumah di Arso 2 Keerom melewati Jalan Kampung Holtekamp.
Polisi pernah merilis kronologis kejadian ini. Dari keterangan awal, Virgita Legina Hellu mengaku sedang tidur dan tiba-tiba terbangun melihat suaminya diancam 4 orang perampok bermotor.
Virgita Legina Hellu alias saksi dalam keterangan awal saat itu menyebut dirinya diminta keluar dari dalam mobil. Istri korban saat itu mengaku diancam senjata tajam agar diam.
“Kemudian korban (Nasruddin) dianiaya oleh para pelaku dengan menggunakan benda tajam dan mengancam saksi untuk diam. Saksi yang melihat kejadian tersebut berusaha melindungi korban yang sudah jatuh tersungkur dengan luka pada leher belakang. Saksi juga terkena benda tajam yang mengakibatkan luka pada tangan kanan,” demikian keterangan polisi dalam rilis Selasa, 29 Juni.
BACA JUGA:
Belakangan penyelidikan polisi mengarah ke istri juragan emas. Ada juga beredar video saat Virgita Legina Hellu alias VLH ditangkap polisi. Saat itu VLH menggendong anaknya dan terdiam digelandang ke mobil polisi.
Dalam video yang banyak dibagikan akun Instagram khusus informasi daerah, warga bekerumun saat penangkapan. Warga menyoraki VLH terduga otak pembunuhan.
“Besok akan dijelaskan Kapolres,” kata Kabid Humas Polda Papua Kombes AM Kamal menjawab pertanyaan ulang VOI soal perkara pembunuhan ini.