Jokowi Mengaku Pernah Gemetar dan Grogi, Ini Penyebabnya
Presiden Joko WIdodo (Foto: Tangkapan layar)

Bagikan:

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkap pengalaman pribadi salam penanganan pandemi COVID-19. Jokowi mengaku sempat gemetar saat mengetahui menipisnya tempat isolasi bagi pasien COVID-19.

Salah satunya saat mengetahui angka keterpakaian tempat tidur atau bed occupancy ratio (BOR) di Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta mencapai 92 persen.

Hal ini disampaikannya saat menghadiri pembukaan Musyawarah Nasional (Munas) Ke-VIII Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) di Kendari, Sulawesi Tenggara. 

"Di pertengahan Januari kita pernah berada di angka 66 persen. Cukup tinggi saat itu. Kemudian di Mei pertengahan turun menjadi 28 persen. Dari 66 persen menjadi 28 persen. Kecil sekali, hampir betul-betul keterisian tempat tidur di RS jadi sangat kecil," kata Jokowi seperti dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Jumat, 30 Juni.

"Tapi, tidak ada satu bulan melompat, hari ini 72 persen. Nasional. Hati-hati mengenai ini," imbuhnya.

Eks Gubernur DKI Jakarta ini kemudian menyebut dirinya kerap berpatok pada BOR di RSDC Wisma Atlet Kemayoran.

Dia bahkan mengaku kerap menghubungi Kapuskes TNI Mayjen Tugas Ratmono selaku Koordinator RSDC dan Komandan Lapangan RSDC Wisma Atlet Letkol Laut (K) M. Arifin tiap malam untuk menanyakan keterisian tempat tidur di sana.

Akibatnya, pernah satu hari saat September 2020 dia merasa gemetar dan grogi karena BOR di RSDC Wisma Atlet Kemayoran mencapai 92 persen.

"Saya betul-betul sudah gemetar dan grogi betul. Tapi bisa turun, turun, bahkan di pertengahan 18 Mei mencapai 15 persen," tegasnya.

Namun, kondisi ini berangsur kembali terjadi setelah terjadinya musim libur lebaran. "Hari ini saya harus ngomong apa adanya, 90 persen," ungkap Jokowi.

"Inilah angka-angka yang harus sampaikan apa adanya," pungkasnya.