Wakil Wali Kota Armuji: Beasiswa SMP Swasta di Surabaya Hanya untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah
Ilustrasi. (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Beasiswa sekolah menengah pertama (SMP) swasta di Kota Surabaya, Jawa Timur, tahun ini disediakan hanya untuk siswa-siswi yang orang tuanya masuk dalam kategori masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Wakil Wali Kota Surabaya Armuji mengatakan Pemkot Surabaya bekerja sama dengan sekolah swasta menyediakan beasiswa di 146 SMP swasta. "Syarat untuk mendapatkan beasiswa di sekolah swasta tersebut harus MBR. Mereka akan dibebaskan dari seluruh biaya pendidikan," kata Armuji, dikutip dari Antara, Sabtu 26 Juni.

Menurut Armuji, program beasiswa yang masuk jalur mitra warga SMP swasta itu mulai diberlakukan tahun ini setelah tahapan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMP negeri berakhir. Cara mendaftar calon siswa bisa membuka laman PPDB.surabaya.go.id, lalu ikuti panduan berikutnya.

Armuji menjelaskan sekolah negeri maupun swasta sama saja, karena di mana pun bisa berprestasi.

"Yang penting niatan menuntut ilmu. Arek Suroboyo harus semangat sekolah biar bisa mengangkat derajat keluarga," ujarnya.

Untuk itu, kata dia, Pemkot Surabaya menjamin setiap warga kategori MBR tetap bisa menempuh pendidikan SMP melalui beasiswa. Program tersebut didanai dari dana tanggung jawab sosial perusahaan yang ada di Surabaya, termasuk program orang tua asuh bagi anak-anak MBR. Mereka dibiayai selama 3 tahun atau hingga lulus.

"Peran sekolah swasta tidak bisa ditinggalkan dalam penyelenggaraan pendidikan di Surabaya," katanya.

Program jalur mitra warga bagi siswa MBR di SMP swasta adalah bagian dari upaya pemerataan kualitas pendidikan di Kota Surabaya.

"Jadi, tidak ada disparitas antara sekolah negeri dan swasta," katanya.

Wakil Ketua DPRD Surabaya Reni Astuti sebelumnya mengimbau dan memberi semangat kepada siswa dan para orang tua yang putra-putrinya belum berkesempatan masuk di sekolah negeri, bahwa siapapun bisa meraih sukses tidak terbatas hanya karena tidak masuk di sekolah negeri.

Menurutnya, kesuksesan bisa diraih dengan semangat dan tekun belajar, baik di sekolah negeri maupun swasta. Ia menekankan jangan sampai ada anak-anak Kota Surabaya yang putus sekolah karena kendala biaya.

"Apabila ada kendala biaya masuk SMP swasta, warga Surabaya bisa memanfaatkan program pemkot yang bekerja sama dengan sekolah swasta melalui bantuan dana CSR dan program orang tua asuh bagi warga yang tidak mampu atau MBR. Saya mendorong pemkot terus menyosialisasikan program agar dapat dimanfaatkan warga Surabaya secara luas," kata Reni.