Bagikan:

JAKARTA - Di masa pandemi virus corona atau COVID-19, stres bisa saja dialami oleh siapa saja. Bukan hanya dialami oleh pasien postif COVID-19, stres juga bisa dialami oleh masyarakat umum yang tinggal di rumah selama dua bulan belakangan ini. 

Sehingga, terapi seni dianggap bisa menjadi salah satu cara mengurangi stres dan ini juga digunakan oleh salah satu pasien COVID-19 Maria Darmaningsih. Wanita ini merupakan pasien kedua ketika virus ini pertama kali menyebar di Indonesia. 

Saat disebut terjangkit COVID-19 oleh dokter di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta, Maria mengaku stres. Sebab, saat itu pengetahuan soal penyakit ini belum seperti sekarang. Dia sempat tak percaya menderita virus corona.

"Saya punya sahabat Mbak Ina Suryadewi kemudian mengusulkan, 'mbak, coba gambar'. Kemudian saya dikirimi alat gambar dan kemudian saya gambar seperti berekpresi saja, semau gue," kata Maria dalam diskusi daring yang ditayangkan di akun BNPB, Minggu, 17 Mei.

Biasanya saat melukis, dia sambil mendengarkan lagu dan alunan nada itu dia ekspresikan jadi goresan warna dengan bentuk yang beragam. "Tidak terpikir saat itu (ketika menggambar). Hanya mengalir saja," ungkap dia.

Maria mengatakan, ketika menggambar dan mendengarkan musik, dia sempat lupa bahwa dirinya sedang mendapatkan perawatan akibat terjangkit COVID-19. Dia merasakan ada energi positif dalam dirinya, bukan hanya ketika menggambar tapi ketika menari mengikuti irama lagu yang didengarkan.

"Sebentar lupa. Nanti ingat lagi tapi menghibur banget karena merasa bisa ada energi yang keluar dan itu sangat positif," jelasnya.

"Selain itu, saya sering bercanda atau membuat sesuatu agar bisa tertawa. Karena kita bahagia, imun kita pasti naik dan itu sangat penting," imbuh Maria.

Ilustrasi (Pixabay)

Seni jadi alat melepas stres

Psikolog Ina M. Surya Dewi mengatakan, seni termasuk menggambar, bisa menjadi alat berekspresi dan mengeluarkan perasaan seseorang. Ina merupakan sahabat Maria dan yang menyarankannya menggambar.

"Saya kira berekspresi melalui gambar dalam hal ini melalui medium cat air, kertas gambar, itu juga merupakan sebuah alat berekspresi diri," kata Ina dalam diskusi tersebut.

Selain menggambar, kegiatan seni lainnya seperti menari atau menyanyi juga bisa mengekspresikan apa yang terpendam di dalam hati. Hanya saja, selama ini, banyak orang yang tidak punya keberanian untuk melakukan itu meski mudah.

"Tidak usah memberikan penilaian pada diri sendiri. 'Ah, gambar saya enggak bagus, tarian saya enggak bagus'. Bukan begitu, tapi yang penting bagaimana bisa berekspresi melalui medium seni tadi," tegasnya.

Dia juga menilai, kegiatan seni ini bukan hanya bisa dilakukan oleh pasien COVID-19 tapi juga masyarakat yang tengah beraktifitas di rumah. Apalagi, terus di rumah dengan rutinitas yang itu-itu saja akan sangat membosankan pastinya.

Sehingga kegiatan alternatif seperti menggambar, menari, menyanyi, atau membuat kerajinan lainya akan memberikan rasa rileks asal dikerjakan dengan riang, bebas, dan sepenuh hati.

"Yang penting prosesnya, mengekspresikan secara bebas jangan kemudian menilai. Lakukan saja," tutupnya.