Bagikan:

SURABAYA - Pemprov Jawa Timur tetap akan melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM), sesuai rencana awal pada 5 Juli mendatang. Nantinya PTM tersebut akan digelar sesuai zonasi, tergantung tinggi dan rendahnya kasus COVID-19 di setiap daerah. 

"Yang menjadi acuan dalam uji coba PTM nanti, adalah status zona di suatu daerah di Jatim," kata Wakil Gubernur Jatim, Emil Elestianto Dardak, di Surabaya, Kamis, 17 Juni.

Emil menyebut Pemprov Jatim sampai saat ini belum mendapat arahan lebih lanjut dari pemerintah pusat terkait PTM. Karena itulah, PTM tetap akan digelar sesuai rencana pemerintah pusat. 

"Tentu dengan penuh kehati-hatian dan melihat perkembangan kasus yang ada," ujarnya. 

Menurutnya, status zona ini tidak ditingkat kabupaten, melainkan kecamatan. Di kab Bangkalan misalnya, meski jumlah kasus Covid-19-nya tinggi, namun jika dipantau per kecamatan, tidak semua kecamatan zona merah.

Di Bangkalan ada empat kecamatan berstatus zona merah. Yakni, Bangkalan, Arosbaya, Geger dan Klampis.

"Jadi, bukan per kabupaten dan itu jadi acuan untuk menentukan tingkat risiko PTM. Jadi dalam hal ini kita akan melihat bukan zona per kabupaten tapi per kecamatan," katanya.

Dalam penyelenggaraan uji coba PTM, Emil menyatakan akan mempertimbangkan beberapa hal. Seperti tingkat vaksinasi tenaga pengajar, dan juga kesiapan sarana dan prasarana pendidikan.

Selain itu, Emil mengaku masih menunggu arahan terkait apakah PTM akan tetap diberlakukan dua atau empat jam perhari, atau dua kali seminggu. "Kami ingin pastikan itu, kita juga cocokkan dengan guidline yang ada," ujarnya