Israel Siap Ekspor Ganja untuk Pacu Ekonomi
Ilustrasi foto (Terre Di Cannabis/Pixabay)

Bagikan:

JAKARTA - Nilai ganja secara ekonomi mendorong semakin banyak negara memanfaatkannya. Israel, misalnya. Israel sebelumnya telah memanfaatkan ganja medis secara mandiri. Kini, mereka memutuskan ekspor. Keputusan itu diambil Rabu, 13 Mei.

Pembahasan menuju ekspor berlangsung sejak setahun lalu. Potensi keuntungan yang berlipat ganda jadi salah satu alasan utama pemegang otoritas sepakat mengirim produk-produk medis ganja ke luar negeri.

Melansir Reuters, kemungkinan pendapatan Israel yang dapat digali dari ekspor ganja dapat menyentuh angka ratusan juta dolar. Karenanya, Menteri Ekonomi Israel Eli Cohen memberikan persetujuannya.

Dalam penerapannya, eksportir wajib mengajukan izin ekspor ganja medis dari Departemen Kesehatan dalam tempo 30 hari ke depan. "Ini adalah langkah penting bagi eksportir dan industri Israel yang akan memungkinkan perluasan peluang ekspor serta peningkatan lapangan kerja di Israel," kata Cohen.

Israel saat ini telah memiliki lebih dari sepuluh pertanian ganja dengan lima pabrik yang telah memenuhi standar kesehatan. Sisanya akan dibangun saat beberapa perusahaan telah mencapai kata sepakat dan mendapatkan lisensi untuk mengekspor ganja. Eropa jadi sasaran pasar utama mereka.

Rasanya hal itu bukan masalah besar. Apalagi, Israel telah memiliki banyak ahli yang didukung teknologi medis dan pertanian. Lantas, mimpi untuk menjadi salah satu produsen ganja medis terbesar di dunia bukan cuma mimpi di siang hari bagi Israel.

"Ada banyak investasi yang kita harapkan terjadi sekarang, karena investor menunggu persetujuan ini," kata pelopor regulasi ganja di Israel, Hagit Weinstock.

Sejauh ini Israel telah menginzinkan penggunaan ganja medis. Menurut data Kementerian Ekonomi, tercatat 60 ribu orang telah mengkonsumsi ganja medis di Israel dengan jumlah total 25 ton ganja setiap tahunnya. Meski begitu, penggunaan ganja yang bersifat rekreasi tetap ilegal di Israel.