Bagikan:

JAKARTA - Perjuangan pemilik toko buku independen sungguh berat. Satu sisi mereka berjuang melawan minat literasi yang rendah. Sisi lain, mereka bertarung dengan munculnya ragam toko buku online. Di masa pandemi, tantangan bertambah dengan sejumlah kebijakan lockdown. Di Prancis, misalnya.

Kini, sejumlah toko buku di Prancis tengah menyambut kabar baik dilonggarkannya lockdown. Salah satunya adalah toko buku ICI di Paris. Namun, mereka menyadari situasi pandemi. Karenanya, staf toko buku menerapkan sejumlah kebijakan mendukung physical distancing.

Melansir Reuters, para staf toko buku mengenakan masker dan menyiapkan hand sanitizer di berbagai titik, mulai dari depan pintu masuk, hingga di dalam toko. Semuanya dilakukan agar pelanggan yang datang dapat membersihkan tangannya kembali saat membolak-balik buku. Yang disebut terakhir adalah tantangan yang amat baru bagi mereka pengelola toko buku.

“Orang-orang sangat berhati-hati untuk tidak terlalu menyentuh buku. Dan kami pun sigap memberi tahu mereka, bahwa tak apa-apa menyentuh buku, asalkan mereka harus menggunakan hand sanitizer setiap kali membolak-balik buku, ”kata salah satu pemilik toko buku ICI Anne-Laure Vial.

Meski begitu, perbedaan cukup terasa. Sejak diizinkan kembali buka, pengunjung yang datang belum sebanyak saat virus dari Wuhan belum menginvasi. Untungnya, pemilik toko tersebut telah mengajukan dua pinjaman untuk menutupi pengeluaran tambahan dan menggaji kembali 12 karyawannya setelah sempat cuti sementara waktu.

Perlindungan pemerintah

Walau sektor bisnis di Prancis tak sedang baik-baik saja, otoritas tetap melindungi para penulis dan pemilik toko buku lewat gagasan "lexception culturelle". Gagasan tersebut berarti pemerintah harus melindungi usaha-usaha yang ada dari derasnya arus pasar bebas.

Pemerintah berkewajiban menjamin subsidi, kuota, dukungan pendapatan, hingga keringanan pajak yang dapat membantu menopang pelaku industri di Prancis. Atas dasar itu, ada pula undang-undang yang mencegah toko buku memangkas harga demi melindungi hak penulis.

Apalagi, sudah menjadi rahasia umum pemilik toko buku memiliki keuntungan yang tak begitu besar. Jadi, pemerintah hadir untuk melindungi usahanya.

"Mereka memiliki persentase keutungan yang sedikit, laba yang sangat rendah. Sehingga mereka dapat kesulitan dalam membayar kembali pinjaman. Untuk itu, bisa saja toko buku di Prancis tidak dapat bersaing karena bangkrut. Dan itulah tepatnya yang ingin kita hindari,” kata Menteri Keuangan Prancis Bruno Le Maire.