<i>Road Bike</i> Disarankan Gowes di Velodrome, Ikatan Sepeda Sport: Biayanya Tinggi
Foto road bike mau masuk JLNT: Diah/VOI

Bagikan:

JAKARTA - Kebijakan pengguna sepeda road bike masuk Jalan Layang Nontol (JLNT) dan Jalan Sudirman-Thamrin ditentang sejumlah pihak. Pengguna sepeda sport ini disarankan menggunakan lintasan yang ada di Stadion Velodrome, Jakarta Timur. 

Menanggapi hal ini, pengurus Ikatan Sepeda Sport Indonesia (ISSI) DKI Jakarta, Mufidi mengaku ada kendala jika mereka menggunakan Velodrome sebagai lintasan road bike, yakni tingginya biaya perawatan dan penggunaannya.

"Dengan Velodrome itu memerlukan biaya tinggi untuk perawatan dan penggunaan lokasi di sana. Seandianya mau ke sana (velodrome) pun kita harus meminimalisir hal itu dulu," kata Mufidi kepada wartawan, Minggu, 13 Juni.

Lagipula, Mufidi mengaku lintasan velodrome secara spesifik tidak begitu mendukung laju sepeda road bike. Lalu, ia mengkhawatirkan adanya kerumunan di sana.

"Kalau kita lihat velodrome secara spesifikasi sepeda memang berbeda dengan roadbike. Dan lebih ke sepeda trek. Juga apabila kita lokalisasi ke velodrome itu akan menimbulkan kerumunan tinggi," ujar dia.

Sebelumnya, Pengamat transportasi dari Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Djoko Setijowarno juga menganggap karpet merah bagi road bike saat pagi di hari kerja tak perlu dilakukan. 

Lagipula, menurut dia, Pemprov DKI sudah memfasilitasi lintasan sepeda balap itu di Jalan Layang Nontol Kampung Melayu-Tanah Abang pada Sabtu-Minggu pukul 05.00-08.00 WIB. 

"Sebaiknya tidak dilakukan, karena sudah tersedia juga jalur khusus sepeda. cukup di hari libur dan akhir pekan yakni Sabtu dan Minggu (di JLNT Kampung Melayu)," kata Djoko.

Menurut Djoko, keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan yang lain juga harus diperhatikan. Lagipula, kata Djoko, stadion Velodrome Rawamangun juga memiliki fasilitas jalur sepeda dengan bebas yang bisa dipakai.