Ahok Hingga Keluarga Habibie Kirim Karangan Bunga di Kediaman Mendiang Toeti Heraty
Karangan bunga yang ada di kediaman Toety Heraty Noerhadi (Diah Ayu Wardani/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Puluhan karangan bunga terpajang di kediaman mendiang Toety Heraty Noerhadi di Jalan Cemara, Menteng, Jakarta Pusat. Karangan bunga ini mengiringi kepergian almarhumah yang meninggal pada hari ini.

Karangan Bunga sebagai ucapan duka cita dikirim dari sejumlah tokoh, seperti Basuki Tjahaja Purnama (Ahok); keluarga B.J. Habibie; sastrawan Goenawan Muhammad, Anggota DPR RI Benny K. Harman; Rektor Universitas Indonesia; hingga istri Anies Baswedan, Fery Farhati.

Karangan bunga yang ada di kediaman Toety Heraty Noerhadi (Diah Ayu Wardani/VOI)

Saat ini, Toety telah dimakamkan di TPU Karet Bivak Blok AAii BLAD 5a. Seluruh keluarga mengikuti proses pemakaman tersebut.

Diketahui, Toeti wafat pada pukul 05.10 di Rumah Sakit MMC Jakarta akibat sakit yang dideritanya. Wafatnya Toeti diungkapkan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Jimly Asshiddiqie. 

"Innalillahi wainna ilaihi rojiuun. Prof. Dr. Toetty Herati Noerhadi Rooseno telah meninggal dunia, keluarga besar UI, dunia ilmuwan dan cendekiawan Indonesia pada umumnya turut berduka. Kita doakan yg terbaik utk almarhumah. Alfatihah," tulis Jimly dalam akun Twitter JimlyAs, Minggu, 13 Juni.

Penulis, Okky Madasari juga mengenang sosok Toeti selama hidupnya. Bagi Okky, Toeti adalah sastrawan yang patut diteladani.

"Selamat jalan, Ibu Toeti Heraty. Inspirasi, teladan, panutan. Sebagai sastrawan, ilmuwan, perempuan. Seorang pembaca dan pembelajar sepanjang hayat. Di usia senja masih terus membaca karya-karya generasi muda, bahkan sampai ingat detail-detail dalam buku," ucap Okky dalam akun Twitter okkymadasari.

Sebagai informasi, Toeti lahir di Bandung, Jawa Barat pada 27 November 1933. Pada tahun 1979, Toeti lulus sebagai Doktor Filsafat dari Universitas Indonesia.

Tahun 1994, Toeti mendapat gelar Guru Besar Luar Biasa pada Fakultas Sastra Universitas Indonesia. Pada tahun 1982-1985, Toeti menjadi Ketua Dewan Kesenian Jakarta.

Adapun salah satu karya Toeti berupa kumpulan puisi berjudul "Sajak-Sajak 33" yang diterbitkan pada tahun 1974. Puisi di dalamnya adalah "Dua Wanita", "Siklus", "Geneva Bulan Juli".