Bagikan:

JAKARTA - Sastrawan Toeti Heraty meninggal dunia. Toeti wafat di Rumah Sakit MMC Jakarta pada pukul 05.10 WIB pagi hari ini.

Toeti meninggal pada usia 87 tahun karena sakit yang dideritanya. Rencananya, penulis senior itu akan dimakamkan di TPU Karet Bivak siang ini. Jenazah Toeti disemayamkan di rumah di Jalan Cemara Nomor 6 Menteng, Jakarta Pusat.

Wafatnya Toeti diungkapkan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Jimly Asshiddiqie. 

"Innalillahi wainna ilaihi rojiuun. Prof. Dr. Toetty Herati Noerhadi Rooseno telah meninggal dunia, keluarga besar UI, dunia ilmuwan dan cendekiawan Indonesia pada umumnya turut berduka. Kita doakan yg terbaik utk almarhumah. Alfatihah," tulis Jimly dalam akun Twitter JimlyAs, Minggu, 13 Juni.

Penulis, Okky Madasari juga mengenang sosok Toeti selama hidupnya. Bagi Okky, Toeti adalah sastrawan yang patut diteladani.

"Selamat jalan, Ibu Toeti Heraty. Inspirasi, teladan, panutan. Sebagai sastrawan, ilmuwan, perempuan. Seorang pembaca dan pembelajar sepanjang hayat. Di usia senja masih terus membaca karya-karya generasi muda, bahkan sampai ingat detail-detail dalam buku," ucap Okky dalam akun Twitter okkymadasari.

Sebagai informasi, Toeti lahir di Bandung, Jawa Barat pada 27 November 1933. Pada tahun 1979, Toeti lulus sebagai Doktor Filsafat dari Universitas Indonesia.

Tahun 1994, Toeti mendapat gelar Guru Besar Luar Biasa pada Fakultas Sastra Universitas Indonesia. Pada tahun 1982-1985, Toeti menjadi Ketua Dewan Kesenian Jakarta.

Adapun salah satu karya Toeti berupa kumpulan puisi berjudul "Sajak-Sajak 33" yang diterbitkan pada tahun 1974. Puisi di dalamnya adalah "Dua Wanita", "Siklus", "Geneva Bulan Juli". 

Dikutip dari akun Twitter @yan_widjaya, Toety merupakan sastrawan, penyair kontemporer, feminis, pendiri majalah Jurnal Perempuan.