Kabar Buruk dari Bantul, Positif COVID-19 di Daerah Ini Capai 15.233 Orang
Ilustrasi. (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Kasus konfirmasi COVID-19 di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta dalam sehari terakhir bertambah 160 orang, sehingga total kasus hingga Jumat menjadi 15.233 orang.

Melansir Antara, Minggu 11 Juni, Satuan Tugas Penanggulangan COVID-19 Bantul dalam keterangan resmi menyebut tambahan kasus baru itu berasal dari Kecamatan Banguntapan 29 orang, disusul Pandak 18 orang, dan Imogiri juga 18 orang, kemudian Kasihan 17 orang.

Selanjutnya dari Bantul, Piyungan, dan Sewon masing-masing 14 orang, dari Pleret 11 orang, Jetis enam orang, Srandakan lima orang, Kretek empat orang, dan Bambanglipuro juga empat orang, sisanya dari Sanden tiga orang, dan Pajangan, Dlingo, dan Sedayu masing-masing satu orang.

Meski demikian dalam periode tersebut terdapat pasien COVID-19 sembuh berjumlah 73 orang, dari Kecamatan Piyungan 19 orang, Banguntapan 18 orang, dan Sewon 14 orang, kemudian dari Jetis enam orang, dan Bambanglipuro empat orang, serta Bantul tiga orang.

Sisanya dari Kretek dua orang, Imogiri juga dua orang, dan Sanden, Pundong, Pajangan, Dlingo, dan Sedayu masing-masing satu orang. Dengan demikian total kasus pulih dari paparan COVID-19 di Bantul berjumlah 13.713 orang.

Untuk pasien COVID-19 yang meninggal dunia tidak ada penambahan kasus baru pada hari ini, sehingga jumlahnya tetap 388 kasus kematian.

Dengan penambahan kasus baru dan pasien pulih itu, maka data pasien COVID-19 dari Bantul yang masih menjalani isolasi maupun perawatan dokter di beberapa rumah sakit rujukan per Jumat berjumlah 1.132 orang.

Ketua Harian Satgas COVID-19 Bantul Joko Purnomo mengatakan dalam penanganan pandemi COVID-19 saat ini memiliki tantangan karena masyarakat mulai jenuh.

Oleh karena itu, dia menekankan satgas untuk turun ke bawah memberikan edukasi dan perlindungan kepada masyarakat.

"Saya butuh data kawasan mana saja yang zona merah, yang masyarakatnya mulai abai, untuk kita turun, beri edukasi agar beban penanganan COVID-19 bisa dipikul bersama. Edukasi masyarakat itu penting, meskipun sudah pernah dilakukan, kita ulangi lagi agar masyarakat tambah paham dan peduli," katanya.

Pihaknya juga mengajak masyarakat bersama memutus penyebaran COVID-19 dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), dan 5M, yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, serta mengurangi mobilitas.