DKI Cari Lokasi Isolasi COVID-19 Baru di Sekitar Pemukiman, Wagub Riza Patria: Masyarakat Akan Mengerti
Ilustrasi (Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menentukan sejumlah lokasi baru untuk tempat isolasi pasien COVID-19 dan akomodasi penginapan tenaga kesehatan.

Tempat tidur isolasi dan akomodasi itu disiapkan di hotel, wisma, dan sejumlah lokasi sekitar pemukiman seperti rumah susun, GOR, masjid, hingga sekolah. 

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria memandang warga akan memahami bahwa lokasi tersebut aman dari penularan COVID-19 kepada warga di sekitar.

"Masyarakat nanti akan mengerti, memahami, bahwa kita perlu kerja sama yang baik. Gor itu kan luas, jadi tidak mengganggu masyarakat. Pagarnya luas, tidak perlu khawatir. Kecuali, ditaruh di rumah-rumah, di perkampungan, baru boleh khawatir," kata Riza di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Selasa, 8 Juni malam.

Yang penting, kata Riza, semua pihak bisa menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. Ia berharap warga bisa saling menghormati atas adanya pasien COVID-19 yang diisolasi di sekitarnya.

"Kita juga dukung program-program pemerintah pusat terkait program vaksinasi nasional yang setiap hari jumlahnya terus meningkat. Mudah-mudahan, ini menimbulkan kepercayaan yang tinggi dan juga menambahkan pertumbuhan ekonomi," ungkap dia.

Sebagai informasi, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menetapkan sejumlah lokasi isolasi baru. Hal ini tertuang dalam Keputusan Gubernur (Kepgub) Nomor 675 Tahun 2021. Kepgub yang diteken pada 31 Mei 2021 mencabut Kepgub Nomor 979 Tahun 2020 tentang lokasi isolasi terkendali bagi pasien COVID-19 sebelumnya.

Hal ini dilakukan karena pemerintah pusat menghentikan pembiayaan fasilitas isolasi pasien COVID-19 pada hotel, penginapan, dan wisma di Jakarta. Tak hanya itu, biaya penginapan tenaga kesehatan yang menangani COVID-19 juga dimikian.

Sebelumnya, biaya penginapan dan kebutuhan pasien isolasi, serta penginapan bagi tenaga kesehatan dibebankan kepada pemerintah pusat.

Berikut adalah lokasi isolasi yang disiapkan Pemprov DKI:

Tahap 1 (kapasitas 607 orang)

  1. Graha Wisata TMII dengan kapasitas 100
  2. Graha Wisata Ragunan dengan kapasitas 200
  3. Hotel Grand Mansion Menteng dengan kapasitas 77
  4. Pusdiklat Gulkalmart Ciracas dengan kapasitas 30 
  5. Masjid Raya KH Hasyim Ashari dengan kapasitas 200

Tahap 2 (kapasitas 6.648 orang)

  1. Rusun Nagrak Cilincing dengan kapasitas 2.550
  2. Rusun Pasar Rumput Manggarai dengan kapasitas 3.968
  3. SMPN 285 Pulau Untung Jawa dengan kapasitas 20
  4. SMKN 61 Pulau Tidung dengan kapasitas 40
  5. SMPN 288 Pulau Panggang dengan kapasitas 20
  6. SDN 01 Pulau Kelapa dengan kapasitas 30 
  7. PKBM Pulau Harapan dengan kapasitas 20

Tahap 3 (kapasitas 994 orang) 

  1. Balai Kesenian Kebon Melati dengan kapasitas 85
  2. GOR Rawamangun dengan kapasitas 100
  3. GOR Senen dengan kapasitas 100
  4. GOR Johar Baru dengan kapasitas 50
  5. GOR Kemakmuran Petojo Utara dengan kapasitas 30
  6. GOR Kecamatan Tanah Abang dengan kapasitas 60
  7. GOR Kecamatan Kemayoran dengan kapasitas 40
  8. GOR Kecamatan Grogol Petamburan dengan kapasitas 50
  9. GOR Kecamatan Tambora dengan kapasitas 50
  10. GOR Kecamatan Kebon Jeruk dengan kapasitas 50 
  11. GOR Kecamatan Cilandak dengan kapasitas 75
  12. GOR Kecamatan Mampang Prapatan dengan kapasitas 40
  13. GOR Kecamatan Tebet dengan kapasitas 40
  14. GOR Kecamatan Pancoran dengan kapasitas 40
  15. GOR Kecamatan Pasar Minggu dengan kapasitas 25
  16. Wisma Atlet Raden Inten dengan kapasitas 32
  17. GOR Ciracas dengan kapasitas 50
  18. GOR Cengkareng dengan kapasitas 47
  19. GOR Setu dengan kapasitas 30

Lokasi Penginapan Tenaga kesehatan (kapasitas 835 orang)

  1. SMK 27 Sawah Besar dengan kapasitas 32 
  2. SMK 57 Pasar Minggu dengan kapasitas 36
  3. SMK 24 Cipayung dengan kapasitas 28
  4. LPMP DKI Jakarta dengan kapasitas 480
  5. Gedung PKK Melati Jaya dengan kapasitas 72
  6. Jakarta Islamic Center dengan kapasitas 187