JAKARTA - Otoritas Thailand memulai program vaksinasi COVID-19 bagi warganya Senin 7 Juni kemarin, saat gelombang ketiga COVID-19 menyerang negara tersebut sejak 1 April dan sejauh ini menginfeksi 151.023
"Pemerintah akan memastikan bahwa setiap orang divaksinasi," kata Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha dalam komentar yang disiarkan televisi setelah dia mengunjungi pusat inokulasi di Bangkok, seperti melansir Reuters Selasa 8 Juni
Namun, tingginya antusias penyelenggaraan program vaksinasi, membuat sejumlah tempat vaksinasi memiliki pendaftar melebihi kuota, sehingga menyebabkan penundaan.
"Kami mohon maaf jika janji vaksinasi Anda ditunda, tetapi akan memastikan Anda terdaftar paling awal," terang pejabat kesehatan senior Opas Karnkawinpong, merujuk warga yang batal memeroleh vaksin kemarin.
Thailand sendiri menargetkan mampu memberikan sekitar 6 juta dosis vaksin COVID-19 bulan ini, yang terdiri dari vaksin AstraZeneca buatan lokal dan vaksin impor Sinovac.
Total ada 306.580 orang menerima vaksin COVID-19 dalam vaksinasi kemarin, seperti melansir Thai PBS World Selasa 8 Juni. Untuk mendukung program vaksinasi ini, Perdana Menteri Thailand Prayuth menyebut kontrak pembelian 25 juta dosis vaksin Johnson & Johnson telah ditandatangani.
Sementara, Menteri Kesehatan Masyarakat Thailand Anutin Charnvirakul mengatakan, Kementerian Kesehatan Masyarakat diharapkan menandatangani lembar kerja untuk pengadaan 20 juta dosis Pfizer dan lima juta dosis vaksin Johnson & Johnson akhir pekan ini.
Menteri Anutin mengatakan, dirinya belum mengetahui tentang beberapa rumah sakit yang menunda janji vaksinasi. Namun, ia memastikan pihak rumah sakit harus memberikan penjelasan jika ada penundaan kepada kementeriannya.
Terpisah, Asosiasi Rumah Sakit Swasta (PHA) Thailand diharapkan dapat mengonfirmasi harga vaksin COVID-19 Moderna, yang akan diberikan sebagai alternatif berbayar di luar program pemerintah. Vaksin Moderna telah disetujui oleh Food and Drug Administration Thailand dan akan tersedia untuk dibeli di rumah sakit swasta.
Menurut laporan Pattaya News, Paiboon Eksaengsri dari PHA mengatakan, asosiasi telah mengadakan pembicaraan dengan Zuellig Pharma, distributor Asia untuk vaksin Moderna.
BACA JUGA:
Laporan terbaru menyebutkan, biaya vaksin Moderna sekitar 1.200 baht per dosis, tidak termasuk biaya layanan dan asuransi. Diharapkan total harga inokulasi dengan 2 dosis tidak melebihi 4.000 baht, termasuk biaya. Paiboon mengatakan PHA akan berusaha menjaga harga tetap terjangkau.
"PHA akan berusaha menekan harga semurah mungkin. Awalnya, asosiasi memesan sekitar 10 juta dosis vaksin Moderna melalui Organisasi Farmasi Pemerintah. Lot pertama mungkin akan didistribusikan pada bulan Oktober atau lebih cepat," jelasnya.