JAKARTA - Anggota Komisi I DPR Effendi Simbolon mengungkapkan peran PT Teknologi Militer Indonesia (TMI) dalam pengadaan alutsista TNI senilai Rp1.760 triliun.
Terungkapnya peran tersebut atas penjelasan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dalam rapat kerja yang digelar tertutup di DPR.
Prabowo, kata Effendi, menjamin PT TMI tidak akan menjadi broker tetapi hanya akan menjadi konsultan.
"Tadi menjelaskan juga beliau soal PT TMI, hanya membantu saja. Itu dibentuk untuk membantu Kementerian Pertahanan melakukan studi dan seterusnya, tetapi kan di luaran TMI bertindak juga sebagai broker. Ya beliau menjamin bahwa tidak," ujar Effendi menjelaskan paparan Prabowo dalam rapat di Komisi I DPR, Rabu, 2 Juni.
Prabowo, lanjutnya, juga menjelaskan PT TMI akan bekerja sama dengan Komite Kebijakan Industri Pertahanan Indonesia (KKIP). Dalam tugasnya, PT TMI bekerja sebagai tim asistensi dan transfer teknologi.
"Dia hanya sebagai tim asistensi saja untuk saya minta, transfer teknologi. Iya bersama KKIP lah begitu. Dia perlu ada instrumen second opinion," jelas dia.
Selain itu, kata Effendi, Prabowo juga menggunakan PT TMI sebagai konsultan karena mencari para ahli yang memahami alutsista.
"Dia bilang bahwa dia mencari para ahli yang ngerti seluk beluk mengenai alat peralatan hankam itulah nah mereka dikumpulkan di situ," katanya
Terkait kepentingan partai di PT TMI sehingga ditunjuk sebagai konsultan, sambung Effendi, Prabowo mengaku hanya kebetulan ada koleganya di Gerindra menjabat komisaris di perusahaan tersebut.
BACA JUGA:
Prabowo mengatakan, para kader Gerindra ini menjabat sebagai petinggi PT TMI karena latar belakang pensiunan militer dan pakar.
"Kita konfirmasi juga, ini apakah ini hanya ada kepentingan partai tertentu ada kolega kedekatan, beliau bilang enggak, ini kebetulan saja mereka pensiunan para pakar. Jadi enggak ada kaitan," jelas Effendi.
Seperti dikutip dari Koran Tempo, empat kader Gerindra tercatat sebagai petinggi PT TMI. Di antaranya, Glenny Kairupan, Yudi Magio Yusuf, Prasetyo Hadi, dan Angga Raka Prabowo. Glenny sebagai ketua komisaris, tiga lainnya sebagai anggota komisaris.