JAKARTA - Dalam dua pekan terakhir, Rusia menghadapi tiga kasus petugas kesehatan secara misterius terjatuh dari jendela rumah sakit. Hal tersebut meningkatkan perhatian publik terhadap kondisi kerja para dokter dan profesional medis di tengah pandemi COVID-19.
Dilansir dari CNN, Selasa 5 Mei, dua dari petugas kesehatan itu meninggal dan satu masih dirawat di rumah sakit. Ketiga insiden tersebut sedang diselidiki oleh otoritas penegak hukum Rusia dan mendorong diskusi intens di kalangan pers dan media sosial Rusia.
Alexander Shulepov, seorang dokter di Voronezh, dalam kondisi serius setelah jatuh dari jendela rumah sakit. Saluran TV pemerintah Rusia memberitakan bahwa pejabat kesehatan mengatakan dia jatuh dari jendela lantai dua Rumah Sakit Novousmanskaya, tempat dia bekerja dan menerima perawatan setelah dites positif mengidap COVID-19.
Shulepov dirawat di rumah sakit karena COVID-19 pada 22 April, pada hari yang sama ia dan rekannya, Alexander Kosyakin, mengunggah sebuah video yang mengatakan bahwa Shulepov dipaksa untuk terus bekerja setelah dites positif terjangkit virus corona.
Kritik pada rumah sakit
Kosyakin sebelumnya mengkritik rumah sakit tempat ia bekerja karena kekurangan alat pelindung. Keterangan yang ia sampaikan membuatnya diinterogasi oleh polisi karena diduga merupakan berita palsu
"Shulepov kini berada di unit perawatan intensif, sejauh yang saya tahu dalam kondisi serius, terakhir kali saya berbicara dengannya adalah pada 30 April, kami saling memeriksa," kata Kosyakin.
"Dia merasa baik-baik saja, dia bersiap-siap untuk keluar dari rumah sakit dan tiba-tiba ini terjadi (jatuh dari lantai dua rumah sakit), tidak jelas mengapa, begitu banyak pertanyaan yang bahkan aku tidak punya jawabannya," tambahnya.
Pihak RS Novousmanskaya mengatakan bahwa Shulepov tidak bekerja setelah ia memberi tahu pihak rumah sakit tentang diagnosa positifnya terhadap COVID-19. Shulepov lalu ditawari untuk dirawat di rumah sakit bagian penyakit menular.
Tiga hari kemudian, Shulepov menarik kembali pernyataannya terkait perlindungan di rumah sakit dan mengatakan bahwa saat itu ia 'diliputi oleh emosi'. Video kedua yang direkam Shulepov menampilkan Igor Potanin, kepala dokter RS Novousmanskaya, yang mengatakan staf medisnya memiliki peralatan pelindung yang cukup.
"Saya membicarakan hal ini kepada karyawan departemen: Saya tidak akan membiarkan siapa pun pergi ke bagian pasien rawat jalan atau rawat inap jika kita tidak memiliki cukup perlindungan, saya mengatakan kepada mereka bahwa saya akan pergi sendiri ke sana," kata Potanin.
BACA JUGA:
Pada 1 Mei, Elena Nepomnyashchaya, pejabat kepala dokter dari sebuah rumah sakit di Krasnoyarsk, Siberia, meninggal setelah satu minggu dalam perawatan intensif.
Stasiun TV lokal TVK Krasnoyarsk melaporkan pada saat itu bahwa Nepomnyashchaya diduga jatuh dari jendela setelah pertemuan dengan pejabat kesehatan regional, di mana mereka membahas mengubah rumah sakit tersebut menjadi fasilitas COVID-19.
Nepomnyashchaya dilaporkan menentang perubahan itu karena merasa rumah sakit kurang memiliki alat pelindung di rumah sakit. Departemen kesehatan lokal membantah tuduhan itu dalam sebuah pernyataan, menambahkan bahwa rumah sakit itu merupakan alternatif untuk pasien COVID-19 dan stafnya dilengkapi dengan peralatan yang mumpuni.
Pada 24 April, Natalya Lebedeva, kepala layanan medis darurat di Star City, pangkalan pelatihan utama untuk kosmonot Rusia, meninggal di rumah sakit setelah terjatuh. Pihak Rumah Sakit Badan Biomedis Federal, mengatakan bahwa awalnya Lebedeva dirawat karena dicurigai terkena COVID-19.
"Dia adalah seorang profesional sejati di bidangnya, menyelamatkan nyawa manusia setiap hari," kata pihak rumah sakit.