JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika mengaku terjadi kesalahan sistem saat mengeluarkan peringatan dini tsunami di Jawa Timur, NTB, Bali, NTT, dan Jawa Tengah.
Karenanya, Kepala Bagian Humas BMKG Akhmad Taufan Maulana menyebut pesan berisi informasi gempa dan peringatan dini tsunami yang dikirim melalui sms dari KominfoBMKG tidak benar.
"BMKG menyatakan bahwa informasi tersebut tidak benar, karena telah terjadi kesalahan pada sistem pengiriman informasi gempabumi dan peringatan dini tsunami yang melalui kanal SMS," kata Akhmad dalam keterangan tertulis, Kamis, 27 Mei.
Akhmad menuturkan, saat ini BMKG bersama Kominfo sedang melakukan penelusuran dan investigasi lebih mendalam terhadap penyebab kesalahan sistem SMS hingga tersebar informasi gempa berpotensi tsunami.
Ia meminta masyarakat untuk tetap tenang. Sebab, hasil monitoring BMKG saat ini tidak terjadi gempa berkekuatan M8,5 di wilayah Indonesia.
"Informasi yang tersebar tersebut juga bukan merupakan prediksi gempa yang akan terjadi dalam waktu dekat, karena hingga saat ini belum ada satu pun teknologi di dunia yang mampu memprediksi dengan tepat dan akurat kapan, di mana, dan berapa besar kekuatan gempa akan terjadi," jelasnya.
BACA JUGA:
Seperti diketahui, pagi ini sejumlah masyarakat dihebohkan dengan SMS dari BMKG yang masuk ke ponselnya.
"Peringatan Dini Tsunami di JATIM,NTB,BALI,NTT,JATENG, Gempa Mag:8.5, 04-Jun-21 10:14:45WIB, Lok:10.50LS,114.80BT,Kdlmn:10Km::BMKG,” tulis pesan dari pengirim KominfoBMKG.
Tak lama setelah itu, KominfoBMKG kembali meralat pesan tersebut, "Mohon maaf terjadi kesalahan system pengiriman TEST--Peringatan Dini Tsunami di JATIM,NTB,BALI,NTT,JATENG,...::BMKG".
Kesalahan informasi ini membuat warganet heboh. Kata "BMKG" bertengger dalam trending topic media sosial Twitter karena banyaknya perbincangan mengenai BMKG. Ada warganet yang merasa dirinya dikerjai.
"Udah kaget deg-degan ternyata di-prank bmkg ya allah," tulis akun prakasitta.
"Saya rasa terlalu fatal mengingat itu bencana alam yg manusia tdk bisa prediksi, bagaimana jika nanti ada SMS yg serius dari BMKG dan diabaikan oleh masyarakat dan mengira kesalahan sistem lagi?" ucap akun ontajawa_.