JAKARTA - Sebanyak 259 mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta melakukan wisuda secara online. Wisuda ini untuk pertama kali karena ada COVID-19. Wisuda dilakukan melalui aplikasi Webex dan disiarkan secara langsung lewat akun YouTube mereka.
Rektor UNS, Jamal Wiwoho mengatakan, berdasarkan kalender akademik wisuda ini harusnya dilaksanakan pada 25 April yang lalu. Namun, karena situasi dan kondisi tak memungkinkan akibat penyebaran virus, akhirnya diputuskan adanya perubahan tata cara dan jadwal pelaksanaan wisuda.
"Karena pertimbangan situasi dan kondisi pandemi COVID-19, maka UNS memutuskan perubahan jadwal dan tata upacara wisudanya. Tanpa mengurangi keabsahan dan kekhidmatan wisudanya, tata upacara perhelatan wisuda UNS periode II harus dilaksanakan dengan telekonferensi atau via aplikasi Webex dengan memperhatikan protokol kesehatan," kata Jamal dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 2 Mei.
Susunan acara dalam wisuda online itu, kata dia, sebenarnya tak jauh berbeda. Hanya saja, untuk pemindahan kucir toga bagi wisudawan Strata 1 (S1) dan Diploma 3 (D3) dilaksanakan oleh orang tua atau wali para mahasiswa.
"Wisudawan Program Diploma dan Sarjana memindahkan kucir toga oleh bapak/ibu, atau wali masing-masing. Sedangkan wisudawan Program S2, S3, PPDS, dan Program Profesi kucir tidak perlu dipindahkan," jelasnya.
Dalam sambutannya, Jamal kemudian mengatakan tanda berakhirnya COVID-19 hingga saat ini belum diketahui. Sehingga, Rektor UNS itu memerintahkan agar para wisudawan bisa bekerja di tengah masyarakat untuk melawan pandemi ini.
Walau pandemi ini mengancam segala aspek kehidupan, namun Jamal menilai ada hal baru yang terjadi akibat pandemi ini. Salah satunya adalah membuat kampus mencari cara baru untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar dan kegiatan non-akademis lainnya.
Kata dia, akibat pandemi ini, para dosen kini dituntut untuk mampu menguasai komunikasi online demi mendukung perkuliahan dan kegiatan ujian.
"Dunia pendidikan menjadi akrab dengan teknologi digital untuk mendukung pembelajaran," ujarnya.
BACA JUGA:
Dalam pelaksanaan wisuda daring ini, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto juga menyampaikan orasi ilmiahnya. Dalam orasi ilmiahnya, Hadi menganalogikan jika melawan penyebaran COVID-19 sebagai peperangan. Sehingga, semua elemen masyarakat harus bergerak.
"Untuk itu peningkatan kualitas SDM harus ditingkatkan. Istilahnya menuntut ilmu dari buaian sampai liang lahat," kata Hadi.
Dari total 259 mahasiswa UNS yang diwisuda online untuk pertama kalinya ini, terdapat 9 wisudawan Program Doktor, 49 wisudawan Program Magister, 9 wisudawan Program Dokter Spesialis, dan 188 wisudawan dari 11 fakultas di UNS. Selain itu, ada juga 4 wisudawan dari Program Diploma 3 (D3).