JAKARTA - Presiden Joe Biden memuji gencatan senjata yang disepakati oleh Israel dan Hamas yang dicapai Kamis 20 Mei waktu setempat, setelah 11 hari pertempuran sengit yang menewaskan ratusan orang dan melukai ribuan lainnya.
Dalam pidatonya di Gedung Putih, sesaat setelah pengumuman gencatan senjata, Presiden Biden menyebut apa yang terjadi selama 11 hari merupakan hal yang tragis, karena banyaknya korban sipil, terutama anak-anak dan wanita.
"Kami tetap berkomitmen untuk bekerja dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan pemangku kepentingan internasional lainnya untuk memberikan bantuan kemanusiaan yang cepat dan untuk mengumpulkan dukungan internasional bagi orang-orang di Gaza dan dalam upaya rekonstruksi Gaza," sebut Presiden Joe Biden melansir Reuters, Jumat 21 Mei.
Biden mengatakan bantuan rekonstruksi untuk Gaza akan diberikan dalam kemitraan dengan Otoritas Palestina dan bukan Hamas, yang oleh Amerika Serikat disebut sebagai organisasi teroris.
Presiden Biden juga menggunakan pernyataannya untuk mempertahankan pendekatannya dalam menangani krisis, setelah banyak anggota parlemen dari Partai Demokrat mendesaknya untuk menyesuaikan pendiriannya dalam membela hak Israel untuk membela diri.
Presiden Biden mengungkapkan, ia memiliki enam panggilan telepon dengan Netanyahu dan juga telah berbicara dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi, serta sejumlah pembantu utamanya melakukan lusinan kontak dengan pejabat lain di Teluk.
"Saya percaya Palestina dan Israel sama-sama berhak untuk hidup dengan aman dan terjamin dan menikmati kebebasan, kemakmuran dan demokrasi yang setara," tukas Presiden Biden.
"Pemerintahan saya akan melanjutkan diplomasi kami yang tenang dan tanpa henti menuju tujuan itu. Saya yakin kami memiliki kesempatan sejati untuk membuat kemajuan dan saya berkomitmen untuk bekerja untuk itu," sambungnya.
BACA JUGA:
Sementara itu, Presiden Mesir Abdel Fattah Al-Sisi dalam unggahannya di Twitter pada Jumat pagi, berterima kasih kepada Presiden Joe Biden atas perannya dalam membuat inisiatif gencatan senjata Mesir di Gaza berhasil.
Sisi mengatakan dia dan Presiden Biden sama-sama melihat urgensi penanganan konflik antara semua pihak yang memiliki diplomasi. Upaya Mesir untuk menengahi gencatan senjata antara Israel dan Palestina mulai berlaku pada Jumat pagi.
Terpisah, Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab mengatakan dia menyambut baik berita gencatan senjata di Israel dan Gaza, setelah Israel dan Hamas menyetujui gencatan senjata yang diusulkan oleh Mesir.
"Semua pihak harus bekerja untuk membuat gencatan senjata tahan lama dan mengakhiri siklus kekerasan yang tidak dapat diterima dan hilangnya nyawa warga sipil," tulis Raab di Twitter.