Bagikan:

JAKARTA - Gereja Christ Cathedral (GBI Basilea) yang berada di kawasan Paramount Serpong, Kabupaten Tangerang, dilalap si jago merah, Senin, 27 April. Api diperkirakan mulai membakar satu persatu bagian bangunan sejak pukul 08.00 WIB.

Kepulan asap tebal terlihat dari kejauhan. Kobaran api besar melahap bagian-bagian gereja terbesar di Indonesia tersebut. Sementara, puluhan petugas pemadam berusaha mengendalikan api yang mengganas.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang Kosrudin mengatakan, kobaran api terjadi hampir di seluruh bagian bangunan. Untuk mengatasi kobaran api, setidaknya melibatkan lima tim pemadam.

"Mungkin lebih dari lima armada dan puluhan petugas di lapangan. Dari Damkar Kabupaten saja dua unit, belum perbantuan dari Tangsel dan pengembang," ucap Kosrudin di lokasi, Senin, 27 April.

Proses pemadaman pun terbilang cukup sulit karena ukuran banguan yang sangat besar. Sehingga, upaya pemadaman dilakukan melalui lobi utama. Kurang lebih dua jam berlalu setelah tim pemadam berjibaku, akhirnya api padam secara perlahan.

Saat proses pendinginan, kendala juga ditemui. Sehingga, petugas tak bisa melakukan pemandaman hingga pendinginan dari bagian kiri dan kanan bangunan.

"Kita tidak menggunakan mobil tangga dan kita tidak bisa melakukan pendinginan dari samping karena ada beberapa hal yang menghalangi," tegas Kosrudin.

Kosrudin menerangkan, adanya hambatan itu membuat proses pendinginan untuk memastikan tidak adanya sumber api dilakukan dengan memfokuskan bagian bawah bangunan.

Terkait sumber kobaran api, Kosrudin mengatakan, hal itu diduga berasal dari korsleting listik di lantai tiga Gereja Christ Cathedral yang merupakan tempat sembahyang. Namun, hal tersebut masih merupakan hipotesis awal dan perlu penelusuran lebih jauh untuk membuktikannya.

"Masih dugaan sementara penyebabnya arus listrik di lantai 3 gedung," kata Kosrudin.

Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam insiden kebakaran itu. Sebab, pada saat kejadian tak ada masyarakat atau jamaah yang beraktivitas di gedung tersebut. Namun, ada seorang petugas keamanan yang pingsan karena terlalu banyak menghirup asap.

"Tidak ada korban jiwa. Hanya karena asap pekat ada seorang satpam sempat pingsan," ucap Kosrudin.

Meski demikian, kobaran api itu hampir malalap dan merusak seluruh bagian gedung. Dari bangian yang sebelumnya kokoh berdiri, kini hanya menyisakan bagian sayap kiri dan kanan gedung. Sementara, untuk bagian tengah habis dilalap si jago merah.

"Ruang utama terutama, jadi saya kira ini hampir semuanya. Hanya tinggal bagian sayap kiri dan kanan, tengah sudah habis semuanya," tandas Kosrudin.