Bagikan:

JAKARTA - Epidemiolog Universitas Sebelas Maret, Tonang Dwi Ardyanto menyebut semua kerumunan yang terjadi di masa pandemi COVID-19 berpotensi terjadi penularan. 

Pernyataan itu diungkapkan Tonang saat menjawab pertanyaan terdakwa Rizieq Shihab dalam persidangan dalam perkara dugaan kerumunan dan pelanggaran protokol kesehatan (prokes).

Mulanya, Rizieq menyinggung soal kerumunan. Kemudian, Rizieq menanyakan ada tidaknya potensi terjadi penularan COVID-19 dalam setiap kerumunan yang terjadi.

Menjawab pertanyaan itu, Tonang menyebut semua kerumunan tentu saja berpotensi terjadi penularan. Tapi, sampai saat ini tidak bisa dipastikan terjadinya penularan.

"Apakah ada kemungkinan, potensi, atau bisa dipastikan bahwa tiap kerumunan pasti ada penularan?" tanya Rizieq dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Senin, 17 Mei.

"Kerumunan potensi penularan dari COVID-19 tapi tidak pernah ada yang bisa memastikan bahwa kerumunan pasti terjadi penularan," jawab Tonang.

Dengan adanya potensi itu, kata Tonang, upaya-upaya pencegahan terus dilakukan. Misalnya, menerapkan prokes dengan menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan menggunakan masker.

"Kita tidak bisa memastikan maupun pasti ada kejadian (penularan). Demikian saya berfikir untuk membuat pencegahan terbaik," kata Tonang.

Bahkan, Tonang kembali menegaskan kerumunan apa pun yang terjadi di masa pandemi dapat berpotensi penularan.

"Sekali lagi kerumunan potensi penularan? Ya. Apakah pasti ada yang tertular? Tentu tidak bisa kita pastikan," kata dia.