COVID-19 Menggila, India Terjunkan Mantan Tenaga Medis Militer
Ilustrasi penanganan pasien COVID-19. (Wikimedia Commons/Mstyslav Chernov)

Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Pertahanan India mengumumkan rencana untuk melibatkan mantan tenaga kesehatan militer, guna membantu penanganan COVID-19 di India, di tengah lonjakan rekor kasus infeksi baru dan kematian dalam beberapa waktu belakangan. 

Diketahui, Kementerian Kesehatan melaporkan 4.092 kematian selama 24 jam terakhir, menjadikan jumlah kematian keseluruhan menjadi 242.362. Kasus infeksi baru naik 403.738, sehingga total sejak awal pandemi menjadi 22,3 juta.

Sementara sehari sebelumnya, India melaporkan jumlah kematian COVID-19 tertinggi dalam satu hari sebanyak 4.187. Institute for Health Metrics and Evaluation memperkirakan bahwa India akan mencapai 1 juta kematian COVID-19 pada Agustus.

"Sekitar 400 petugas medis diharapkan melayani kontrak selama maksimal 11 bulan, kata Kementerian Pertahanan India dalam siaran persnya, melansir Reuters, Senin 10 Mei. Ditambahkan, sejumlah dokter militer lainnya juga dikerahkan untuk membantu konsultasi online.

Kasus COVID-19 dan kematian di India telah mencapai rekor baru setiap dua atau tiga hari. Kematian meningkat lebih dari 4.000 untuk hari kedua berturut-turut pada Hari Minggu.

Menyikapi kondisi yang terjadi, banyak negara bagian India telah memberlakukan penguncian ketat selama sebulan terakhir sementara yang lain telah mengumumkan pembatasan pergerakan publik dan menutup bioskop, restoran, pub, dan pusat perbelanjaan.

Tekanan terhadap Perdana Menteri Narendra Modi pun meningkat, untuk mengumumkan penguncian nasional seperti yang terjadi selama gelombang pertama tahun lalu.

Indian Medical Association (IMA) menyerukan penguncian yang lengkap, terencana, dan diumumkan sebelumnya, alih-alih jam malam sporadis dan pembatasan yang diberlakukan oleh negara bagian selama beberapa hari pada suatu waktu.

"IMA heran melihat kelesuan ekstrim dan tindakan tidak pantas dari kementerian kesehatan dalam memerangi krisis yang menyiksa yang lahir dari gelombang kedua pandemi COVID-19 yang menghancurkan," dalam sebuah pernyataan.

Terkait dengan vaksinasi, India sebagai negara penghasil vaksin COVID-19 terbesar di dunia baru memvaksinasi penuh lebih dari 34,3 juta penduduk, atau hanya 2,5 persen, dari 1,35 miliar populasinya pada Hari Minggu, menurut data dari portal Co-WIN pemerintah.