Beda Bipang dan Jipang Kuliner Lebaran yang Dipromosikan Jokowi
Bipang Ambawang (instagram @bipangambawang)

Bagikan:

JAKARTA - Kuliner Bipang Ambawang mendadak viral usai dipromosikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), sebagai makanan khas daerah yang bisa dibeli masyarakat untuk mengobati kerinduan di kampung halaman. 

Tercatat hingga kini, tagar #Bipang masih bertengger di trending topic Twitter. Lebih dari 31 ribu kicauan netizen yang membicarakan Bipang melalui tagar tersebut.

Bipang Ambawang diketahui merupakan merek usaha kuliner olahan babi khas Kalimantan Barat. Merek kulier ini pertama kali didaftarkan pada 26 Agustus 2020.

Singkatan Bipang merujuk pada kata Babi Panggang. Bipang juga menjadi kuliner khas Kecamatan Ambawang, Pontianak, Kalimantan Barat.

Bipang Ambawang menjual berbagai olahan makanan berbahan dasar babi, dari mulai babi putar, daging babi asap, hingga irisan daging babi. Meski begitu ada pula olahan lainnya seperti keripik kentang, keripik sayuran, dan olahan makanan ringan berbahan daging sapi.

Kendati terbilang kontroversial, cuplikan video Jokowi tersebut mendapat sambutan positif dari penjual bipang ambawang. Lewat akun Instagram bipangambawang, toko online itu turut mempromosikan atau endorse makanan olahannya. 

"Sebuah kebanggaan kami dapat disebut oleh bapak Presiden @jokowi dalam pidato tadi malam. Seperti yang disebutkan, Bipang Ambawang menerima pengiriman ke luar kota di seluruh Indonesia," kutip VOI.

Di sisi lain, Juru Bicara Kepresidenan Fadjroel Rachman meluruskan kuliner Bipang yang disebut Presiden Jokowi. Lewat akun Instagramnya, ia mengunggah foto Bipang yang merupakan camilan berbahan kue beras yang disebut juga sebagai Jipang. 

"Ini BIPANG atau JIPANG dari beras. Makanan kesukaan saya sejak kecil hingga sekarang. BIPANG atau JIPANG dari beras ini hit sampai sekarang. Terimakasih ~," tulis Fadjroel.

Pernyataan Jokowi mengenai bipang viral di media sosial dan mendapat respons beragam dari warganet. Beberapa dari mereka menyoroti babi sebagai salah satu makanan yang haram bagi umat Islam namun dicontohkan sebagai kuliner yang bisa dibeli saat lebaran.

VOI telah menghubungi Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman dan Tenaga Ahli Utama KSP, Ali Mochtar Ngabalin. Namun, hingga berita ini disiarkan keduanya belum bisa dikonfirmasi.