Bagikan:

JAKARTA - Pandemi virus corona atau COVID-19 di Indonesia yang kian meluas penyebarannya. Dampak negatif wabah COVID-19 ini juga dirasakan perusahaan badan usaha milik negara (BUMN). Namun, PT Kimia Farma Tbk (KAEF) memastikan tidak akan ada Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan pengurangan gaji karyawan.

PHK massal terjadi karena perusahaan tidak mampu bertahan dari tekanan COVID-19. Bahkan, BUMN penerbangan PT Garuda Indonesia (Persero) telah mengambil kebijakan untuk melakukan pemotongan gaji karyawan. Hal ini karena imbas dari pandemi COVID-19, berdampak pada sepinya penumpang. Apalagi, pemerintah telah mengeluarkan kebijakan untuk stay at home.

Direktur Utama Kimia Farma Verdi Budidarmo mengatakan, pihaknya akan mempertahankan dan tak melakukan pemotongan gaji para karyawannya.

Verdi menyebutkan, total jumlah karyawan Kimia Farma saat ini tetap berjumlah 12.881 karyawan. Karyawan tersebut termasuk dengan karyawan PT Phapros Tbk, anak usaha.

"Kami tidak melakukan PHK dan pengurangan gaji karyawan," tuturnya, saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI secara virtual, di Jakarta, Selasa, 21 April.

Dalam kondisi seperti ini, Verdi mengungkap, perusahaan telah melakukan beberapa upaya preventif di internal dan eksternal perusahaan untuk menjaga karyawan-karyawan tersebut.

Selain itu, kata Vendi, perusahaan telah menerapkan beberapa protokol kesehatan untuk pencegahan penyebaran COVID-19, serta menerapkan imbauan pemerintah mengenai Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

"Kami melakukan monitoring kesehatan dan keselamatan kerja karyawan khususnya di front liner dan distribusi serta manufaktur. Berikan APD baik masker dan sarung tangan serta multivitamin bagi karyawan untuk menjaga daya tahan," jelasnya.

Selain fokus terhadap keryawan, Vendi mengatakan, pihaknya juga telah melakukan beberapa kegiatan sosial kepada masyarakat. Salah satunya, melakukan edukasi terkait virus COVID-19 melalui apoteker dan dokter.

"Kita melakukan pemasangan banner di seluruh apotek kita, yang jumlahnya 1.289 apotek, 565 klinik kesehatan, dan 70 laboratrium klinik," tuturnya.