JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut pandemi COVID-19 yang terjadi saat ini memberikan pelajaran. Sebab, berbagai rancangan yang sudah diatur oleh pemerintah bisa berubah ketika ada virus ini.
"Pandemi COVID-19 ini memberikan pelajaran yang luar biasa dalam perencanaan pembangunan kita. Sebaik apapun perencanaan yang sudah kita buat, kita juga harus siap untuk melakukan perubahan secara cepat untuk menyesuaikan tantangan dan peluang," kata Jokowi dalam pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional yang ditayangkan di YouTube Sekretariat Presiden, Selasa, 4 Mei.
Meski perencanaan dan caranya bisa berubah di tengah jalan karena pandemi COVID-19, namun dia mengingatkan tujuan utama untuk menyejahterakan masyarakat dan memajukan kehidupan bangsa tak boleh berubah. Sehingga, dibutuhkan sinergi kekuatan bangsa untuk memecahkan masalah yang ada di tengah situasi sekarang.
BACA JUGA:
Namun, Jokowi mengingatkan permasalahan ini harus diselesaikan dengan tetap memegang teguh protokol kesehatan dan berbagai langkah lain dalam penanganan pandemi COVID-19.
"Disiplin prokes, testing, tracing, dan treatment dan vaksinasi membutuhkan dukungan dari semua. Dari seluruh komponen bangsa, butuh keaktifan dari seluruh jajaran pemerintahan dari pusat sampai daerah. Demikian pula produktivitas dari kalangan industri yang kecil sampai yang besar untuk memproduksi alkes dan obat, juga dukungan dari negara lain ini juga sangat diperlukan," ungkap eks Gubernur DKI Jakarta ini.
Berikutnya, Jokowi juga menyebut penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini tak bisa dihindarkan. Sehingga, Jokowi ingin jajaran pemerintahannya dari pusat hingga daerah menerapkan kemajuan teknologi di bidang pelayanan masyarakat.
"Ketika pelayanan pemerintahan, pelayanan pendidikan dan bisnis ritel tidak bisa secara luring, kita harus berubah cepat menggunakan instrumen online atau daring," tegasnya.
"Ketika kita butuh data yang cepat dan akurat, data yang terintegrasi yang kita butuhkan adalah teknologi digital. Ketika kita butuh obat, butuh vaksin, butuh alkes, yang kita butuhkan untuk cepatnya adalah kita butuh teknologi," pungkasnya.