Bagikan:

SURABAYA - Sebanyak 198 kuli angkut atau porter di tiga stasiun wilayah Daop 8 Surabaya menerima santunan. Hadiah ini diberikan terkait Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Sembako Gratis Ramadhan Tahun 2021 dari PT Kereta Api Indonesia (KAI).

"Total ada 198 porter stasiun yang menerima bantuan. Bantuan ini merupakan bentuk perhatian kami kepada porter stasiun yang selama ini telah membantu pelayanan kepada pelanggan KAI di stasiun," kata Executive Vice President PT KAI Daop 8 Surabaya Heri Siswanto dikutip Antara, Senin, 3 Mei.

Dia menyebutkan para penerima santuan yakni 55 porter di Stasiun Surabaya Gubeng, Stasiun Surabaya Pasarturi 128 porter dan Stasiun Malang 15 porter.

Heri mengakui, dampak pandemi COVID-19 juga dirasakan para porter di stasiun yang selama ini bergantung kepada para pelanggan yang menggunakan jasa mereka, sehingga dengan bantuan itu diharapkan bisa meringankan beban setiap porter.

"Porter di stasiun merupakan mitra KAI yang bertugas membantu mengangkat barang-barang bawaan pelanggan di saat keberangkatan atau kedatangan kereta api. Tidak jarang porter juga membantu pelanggan KAI terkait info perjalanan dan fasilitas yang ada di wilayah stasiun tersebut," kata Heri.

Sementara itu, secara nasional PT KAI total memberikan santunan senilai Rp328 juta kepada seluruh porter stasiun di berbagai wilayah kerja KAI.

Rincian santunan itu berupa paket sembako gratis senilai Rp250.000 per paket untuk 1.313 porter di berbagai stasiun kereta api. Adapun setiap paket terdiri dari beras, gula, minyak goreng, mie instan, sarden, dan sirup

Pembagian paket sembako dilakukan serentak di 12 wilayah kerja KAI yaitu Daop 1 Jakarta, Daop 2 Bandung, Daop 3 Cirebon, Daop 4 Semarang, Daop 5 Purwokerto, Daop 6 Yogyakarta, Daop 7 Madiun, Daop 8 Surabaya, Daop 9 Jember, Divre I Sumatera Utara, Divre III Palembang, dan Divre IV Tanjung Karang.

"Semoga dengan adanya bantuan yang kami berikan ini dapat bermanfaat dan membantu untuk mencukupi kebutuhan pokok para porter di tengah situasi pandemi COVID-19," kata Heri.