JAKARTA - Panglima militer Ukraina Jenderal Oleksandr Syrskyi menyebut pasukannya akan terus bertempur di wilayah Kursk Rusia selama diperlukan, namun juga mengizinkan mereka untuk bermanuver, mundur dari posisinya ke posisi yang lebih menguntungkan, sementara pertempuran di dalam dan sekitar Kota Sudzha terus berlangsung.
Ukraina menyerbu Kursk pada Bulan Agustus 2024, berharap untuk menggunakan wilayah yang diduduki di sana sebagai alat tawar-menawar dalam setiap negosiasi untuk mengakhiri invasi Rusia skala penuh yang telah berlangsung selama tiga tahun.
"Meskipun ada peningkatan tekanan dari tentara Rusia dan Korea Utara, kami akan mempertahankan pertahanan di wilayah Kursk selama diperlukan," kata Jenderal Oleksandr Syrskyi di Facebook, dilansir dari Reuters 13 Maret.
Namun, ia juga mengizinkan pasukannya untuk bermanuver ke posisi yang lebih menguntungkan untuk menyelamatkan nyawa mereka.
"Unit-unit pasukan pertahanan, jika diperlukan, dapat melakukan manuver untuk bergerak ke posisi yang lebih menguntungkan. Pertama-tama, ini berlaku untuk komponen tak berawak dan aset tembakan artileri. Saya memberikan semua perintah yang diperlukan untuk tujuan ini," tulisnya di Telegram, seperti dikutip dari TASS.
Sudzha adalah permukiman terbesar yang direbut Ukraina di Kursk, dan proyek pemetaan sumber terbuka Deep State Ukraina menunjukkan sebelumnya pada Hari Rabu, Kyiv tidak lagi memegang kendali penuh atas permukiman tersebut.
"Musuh menggunakan unit penyerangan pasukan udara dan pasukan operasi khusus untuk menerobos pertahanan kami, mengusir pasukan kami keluar dari wilayah Kursk dan memindahkan pertempuran ke wilayah Sumy dan Kharkiv," ungkap Jenderal Syrskyi.
Staf Umum Ukraina mengatakan bentrokan di garis depan Kursk termasuk yang paling intens dalam konflik tersebut.
BACA JUGA:
Rusia diketahui meningkatkan serangan di wilayah tersebut dalam beberapa hari terakhir. Kemarin, Presiden Vladimir Putin mengungjungi pasukan Rusia di wilayah tersebut, memerintahan pasukan Rusia untuk mengusir seluruh tentara Ukraina yang ada di Kursk.
Ia memerintahkan tindakan tersebut selama kunjungan ke pos komando kelompok tempur Kursk, di mana ia mendengar laporan dari
Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Jenderal Angkatan Darat Valery Gerasimov mengatakan, pasukan di Wilayah Kursk telah terisolasi dan terus dihancurkan.
Ia mengklaim, kelompok tempur Kursk telah membebaskan 24 permukiman dan 259 kilometer persegi wilayah wilayah tersebut dalam lima hari terakhir.