Bagikan:

JAKARTA - Gunung Merapi kembali meluncurkan empat kali meluncurkan kepulan awan panas. Guguran awan panas tersebut meluncur sejauh 1.800 meter ke arah Tenggara dan Barat Daya. 

Berdasarkan keterangan resmi, Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida, menyebutkan awan panas guguran pertama terjadi pada pukul 00.03 WIB dengan jarak luncur lebih kurang 1.800 meter ke arah barat daya.

"Awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 30 mm dan durasi maksimum 160 detik," kata Hanik seperti dikutip dari Antara, Sabtu, 24 April.

Awan panas guguran kembali terpantau pada pukul 00.42 WIB dengan jarak luncur 700 meter ke arah Tenggara, amplitudo maksimum 40 meter, serta durasi 77 detik. Guguran awan panas kembali terjadi sekitar pukul 01.07 WIB dengan jarak kurang lebih 800 meter ke arah Tenggara dan memiliki amplitudo 40 mm selama durasi 58 detik.

"Guguran awan panas keempat terjadi pada pukul 01.29 WIB dengan jarak luncur 1.200 meter. Tercatat di seismogram dengan amplitudo 55 mm dan durasi 92 detik," lanjutnya.

Selama periode pengamatan pada Sabtu, pukul 00.00 sampai dengan 06.00 WIB, Gunung Merapi juga terpantau mengeluarkan enam kali guguran lava dengan jarak luncur maksimal 1.200 meter ke arah barat daya.

Pada periode itu, BPPTKG juga mencatat empat kali gempa guguran dengan amplitudo 30-55 mm selama 77-161 detik, dan satu kali gempa guguran dengan amplitudo 3-31 mm selama 12-115 detik. Hingga saat ini, BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga.

Guguran lava dan awan panas Gunung Merapi diperkirakan berdampak pada wilayah dalam sektor selatan-barat daya yang meliputi Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih. Apabila gunung api itu meletus, lontaran material vulkaniknya dapat menjangkau radius tiga kilometer dari puncak gunung.