JAKARTA - Wakil Menteri Energi pertama Rusia Pavel Sorokin mengatakan sanksi AS terhadap Rusia seharusnya tidak memengaruhi perdagangan minyak Moskow dengan India. Baginya masih terlalu dini untuk menilai dampak pembatasan terbaru tersebut.
India menjadi pembeli terbesar minyak lewat laut Rusia yang dijual dengan harga diskon setelah negara-negara Barat menjatuhkan sanksi terhadap Moskow dan membatasi pembelian energi mereka sebagai respons terhadap invasi Rusia ke Ukraina pada tahun 2022.
Bulan lalu, Washington memberlakukan sanksi lebih lanjut, menargetkan rantai pasokan minyak Rusia, menyebabkan tarif angkutan tanker melonjak karena beberapa pembeli dan pelabuhan di China dan India menghindari kapal yang terkena sanksi.
“Hubungan kami dengan India didasarkan pada pragmatisme ekonomi,” kata Sorokin pada konferensi India Energy Week dilansir Reuters, Selasa, 11 Februari.
“Kami percaya perdagangan energi tidak boleh dihalangi oleh politik apa pun,” sambungnya.
Sorokin mengatakan masih terlalu dini untuk mengukur dampak sanksi terbaru AS.
BACA JUGA:
“Anda tidak dapat menilai situasi berdasarkan data beberapa minggu. Diperlukan lebih banyak waktu untuk menilai hal-hal ini, namun kami percaya bahwa hubungan konstruktif akan terus berhasil,” ujar dia.
Pasokan Rusia ke India turun pada bulan Desember dan Januari dari tingkat enam bulan sebelumnya.
Indian Oil Corp penyulingan terbesar di negara itu, bulan lalu mengatakan pihaknya menghadapi potensi penurunan impor minyak Rusia pada tahun fiskal yang berakhir 31 Maret, menyusul sanksi terbaru AS terhadap Moskow.