DENPASAR - Tim Polairud Polda Bali menangkap empat anak buah kapal (ABK) dari Kapal Motor Penumpukan (KMP) Sereia Do Mar. Keempatnya mencuri BBM jenis solar di tempat kerjanya.
Keempat pelaku bernama Angga Prasetya (27) alias Bass sebagai kepala kamar mesin (KKM), Riky Turcahyono (33) sebagai masinis, Muhamad Ridwan (30) dan Siswanto (37) sebagai Oilma.
Sementara sebagai penadah yakni Hendra Hariyadi (35) dan Imam Masdoeki (50).
"Mereka melakukan penggelapan dalam jabatan dengan mengambil BBM jenis solar milik KMP Sereia Do Mar dari kamar mesin," kata Direktur Polairud Polda Bali, Kombes Toni Ariadi Effendi di Kantor Poldairud Polda Bali, Pelabuhan Benoa, Denpasar, Selasa, 20 April.
Para pelaku ini bersekongkol untuk menggelapkan BBM jenis solar milik kapal tersebut. Penggelapan itu terjadi saat KMP Sereia Do Mar berlayar dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, menuju ke Pelabuhan Gilimanuk, Bali.
Terungkapnya para pelaku ini berawal pada Senin, 5 April lalu. Pelaku mengambil solar di kapal kemudian dimasukkan ke dalam drum dan ditempatkan di atas palka tempat parkir mobil.
BACA JUGA:
Selanjutnya BBM itu dijual kepada penadah yang juga menaiki kapal tersebut. Pencurian ini akhirnya diketahui oleh pihak pemilik kapal PT Surya Timur Line.
"Kami melakukan penyelidikan dan dengan segera berhasil mengamankan para pelaku," imbuhnya.
Sementara, dari hasil interogasi para pelaku emngaku menggelapkan solar sebanyak 800 liter yang dibagi menjadi empat drum. Solar dijual seharga Rp3.250 per liter, padahal harga normalnya Rp5.150 per liter.
Dari pengungkapan ini, polisi mengembangkan penyidikan dan menemukan penadah solar curian. Dua penadah yakni Hendra dan Imam ditangkap.
"Mereka langsung kami amankan beserta empat drum berisi solar yang diangkut dan lima drum kosong," ujar Kombes Toni.