JAKARTA - Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan pernyataan Presiden AS Donald Trump tentang pemukiman kembali warga Palestina dari Gaza dan penetapan kepemilikan AS atas Jalur Gaza mengejutkan. Pernyataan Trump akan meningkatkan ketegangan di Timur Tengah.
Trump mengatakan mengatakan Israel akan menyerahkan Gaza ke Amerika Serikat setelah pertempuran usai dan penduduk wilayah tersebut sudah dimukimkan kembali di tempat lain, yang menurutnya berarti tidak diperlukan pasukan AS di lapangan.
Awal pekan ini, Trump mengatakan dirinya ingin memukimkan kembali warga Palestina dari Jalur Gaza ke Mesir dan Yordania, menghancurkan bangunan yang tersisa untuk membuka jalan bagi proyek pembangunan bergaya Riviera dan menempatkan wilayah yang diduduki di bawah “kepemilikan” AS.
“Hal utama saat ini adalah memberikan bantuan kemanusiaan yang diperlukan kepada semua yang membutuhkan,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova kepada wartawan.
“Kami percaya bahwa tugas utama saat ini adalah memastikan implementasi perjanjian antara Israel dan Hamas,” sambungnya dilansir Reuters, Kamis, 6 Februari.
BACA JUGA:
“Setiap argumen populis, sembrono, atau mengejutkan mengenai tindakan paliatif lainnya pada tahap ini adalah kontraproduktif dan tidak memberikan kontribusi terhadap penyelesaian masalah, namun hanya memicu ketegangan di kawasan dan semua masalah yang sudah sangat parah,” kata Zakharova mengenai pernyataan Trump.