JAKARTA - Prancis mengutuk keputusan Rusia yang mencabut akreditasi jurnalis Le Monde.
Rusia mengatakan mereka mencabut akreditasi untuk koresponden Le Monde di Moskow Benjamin Quénelle, sebagai pembalasan atas penolakan Paris untuk mengeluarkan visa bagi seorang reporter Rusia.
Hal ini akan membuat surat kabar tersebut tidak terbit di Moskow untuk pertama kalinya sejak tahun 1950an.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan setelah Prancis menolak memberikan visa kepada jurnalis dari surat kabar Komsomolskaya Pravda, Moskow menolak memperpanjang akreditasi jurnalis Benjamin Quénelle dari Le Monde.
Zakharova mengatakan Quénelle, yang telah meliput Rusia selama dua dekade, menjadi korban bukan karena masalah tertentu dengan dirinya secara pribadi tetapi karena Rusia terpaksa melakukan pembalasan terhadap Prancis.
BACA JUGA:
Le Monde, salah satu surat kabar paling berpengaruh di Prancis, mengkritik apa yang disebutnya sebagai "pengusiran rahasia jurnalis kami".
“Untuk pertama kalinya sejak 1957, Le Monde dilarang memiliki koresponden yang berbasis di Moskow,” tulis Jérôme Fenoglio, direkturnya, dalam artikel di surat kabar tersebut.
Kementerian Luar Negeri Prancis meminta Rusia untuk membatalkan keputusannya.
Le Monde mengatakan pelaporan yang dapat diandalkan dari Rusia menjadi lebih penting dari sebelumnya dan Prancis percaya bahwa Rusia yang ditolak visanya oleh Paris sebenarnya bekerja untuk intelijen Rusia.
Para diplomat dan jurnalis mengatakan bahwa Rusia kini merupakan lingkungan yang lebih sulit bagi mereka untuk bekerja dibandingkan masa-masa sebelumnya, setidaknya sejak era Nikita Khrushchev, yang menggantikan Josef Stalin pada tahun 1953 dan memerintah Uni Soviet hingga tahun 1964.