JAKARTA - Utusan Presiden Donald Trump akan menyampaikan pesan tegas kepada para pemimpin Lebanon selama kunjungannya. AS tidak akan mentolerir pengaruh Hizbullah dan sekutunya yang tidak terkendali terhadap pembentukan pemerintahan baru.
Lebanon diingatkan bakal menghadapi isolasi yang lebih dalam dan kehancuran ekonomi kecuali negara tersebut membentuk pemerintahan yang berkomitmen terhadap reformasi, memberantas korupsi dan mengekang kelompok Syiah yang didukung Iran.
Delegasi AS yang dipimpin oleh Morgan Ortagus, wakil utusan khusus untuk Timur Tengah, akan bertemu dengan Presiden baru terpilih Lebanon Joseph Aoun, Perdana Menteri Nawaf Salam dan Ketua Parlemen Lebanoon Nabih Berri.
Salam ditugaskan lebih dari tiga minggu lalu untuk membentuk pemerintahan, di mana jabatan-jabatan senior secara tradisional dibagi di antara komunitas sektarian Lebanon berdasarkan sistem pembagian kekuasaan yang sudah lama ada.
Namun AS berusaha untuk mengekang pengaruh Hizbullah terhadap kelompok tersebut, dalam upaya memanfaatkan pukulan yang dilakukan kelompok tersebut dalam perangnya dengan Israel tahun lalu.
“Penting bagi kami untuk menentukan apa yang kami yakini akan menjadi sebuah Lebanon baru di masa depan,” kata pejabat senior pemerintah AS, sambil menegaskan Washington tidak “memilih” anggota kabinet secara individual tetapi memastikan Hizbullah tidak memiliki bagian dalam pemerintahan dilansir Reuters, Kamis, 6 Februari.
“Ada perang dan Hizbullah dikalahkan dan mereka harus tetap dikalahkan,” sambung pejabat itu.
"Anda tentu tidak ingin seseorang menjadi korup. Ini adalah hari baru bagi Lebanon. Hizbullah telah dikalahkan, dan pemerintahan baru harus menyesuaikan diri dengan kenyataan baru tersebut,” imbuhnya.
BACA JUGA:
Hizbullah dan sekutu Syiahnya Amal – dipimpin oleh ketua parlemen lama Lebanon, Berri – memegang sejumlah besar kursi di parlemen Lebanon yang beranggotakan 128 orang, yang perlu memberikan mosi percaya kepada pemerintahan baru mana pun.
Salam telah mengizinkan mereka untuk mencalonkan empat dari lima menteri Syiah di kabinet barunya, termasuk peran penting menteri keuangan. Mereka bersikeras mempertahankan hak veto mengenai siapa yang akan dipilih sebagai orang kelima, menurut sumber politik Lebanon.
Perselisihan itu memupus spekulasi Salam akan mengumumkan pemerintahan baru pada Kamis, hanya beberapa jam sebelum Ortagus dijadwalkan mendarat di Lebanon.
Perdana menteri yang ditunjuk keluar dari istana presiden tanpa memberikan pernyataan kepada wartawan.