JAKARTA - Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kalimantan Barat Dedy Mandarsyah mendatangi gedung Merah Putih KPK, Kuningan Persada, Jakarta Selatan pada hari ini, Kamis, 30 Januari.
Ia diminta mengklarifikasi laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) yang dianggap tak sesuai.
"Hari ini sedang diklarifikasi di gedung Merah Putih KPK," kata Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK Pahala Nainggolan saat dikonfirmasi, Kamis, 30 Januari.
Pahala belum memerinci soal klarifikasi tersebut. Sebab, prosesnya masih berlangsung.
Adapun terkait tindak lanjut proses klarifikasi ini, Pahala belum mau berandai-andai. Katanya, semua tergantung apa yang disampaikan Dedy di hadapan Direktorat LHKPN.
"Tergantung hasilnya saja (terkait tindak lanjut setelah proses klarifikasi dilaksanakan, red)," tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, Kepala BPJN Kalimantan Barat Dedy Mandarsyah jadi sorotan setelah anaknya, Lady diduga jadi pemicu peristiwa penganiayaan dokter koas di Palembang pada awal Desember 2024. Warganet menguliti kekayaannya ketika itu.
Dedy diketahui menyampaikan LHKPN pada 14 Maret 2024. Total hartanya Rp9.426.451.869 atau Rp9,4 miliar lebih.
Tercatat dia punya aset berupa tanah dan bangunan senilai Rp750 juta. Rinciannya tanah dan bangunan seluas 33,8 m2 di Jakarta Selatan senilai Rp200 juta; tanah dan bangunan seluas 33,8 m2 di Jakarta Selatan senilai Rp200 juta; dan tanah dan bangunan seluas 36 m2 di Jakarta Selatan senilai Rp350 juta.
SEE ALSO:
Dedy turut melaporkan aset lain berupa mobil Honda CR-V Tahun 2019 senilai Rp450 juta. Ia juga punya harta bergerak Rp830 juta; surat berharga Rp670,7 juta; dan kas dan setara kas Rp6.725.751.869.