JAKARTA - Keluarga sandera dan pemimpin oposisi Israel mengkritik Menteri Keamanan Nasional sayap kanan Itamar Ben-Gvir atas pernyataannya, terkait upaya untuk menggagalkan kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan sandera di Gaza.
Ben-Gvir mengancam keluar dari kabinet pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, jika kesepakatan dengan Hamas terkait Gaza disepakati.
Menggambarkan kesepakatan sebagai penyerahan kepada Hamas, Ben-Gvir mendesak Menteri Keuangan Bezalel Smotrich untuk bergabung dengannya dalam upaya terakhir untuk mencegah kesepakatan gencatan senjata, mengungkapkan upaya pencegahan yang dilakukan sebelumnya.
"Tahun lalu, dengan menggunakan kekuatan politik kami, kami berhasil mencegah kesepakatan ini terus berlanjut, berkali-kali," tulisnya, dilansir dari The Times of Israel 14 Januari.
Namun, ia mengatakan saat ini tidak memiliki kekuatan untuk menghentikan kesepakatan tersebut, karena PM Netanyahu memperluas koalisi dengan bergabungnya Partai Harapan Baru Gideon Sa’ar.
Pernyataan Ben-Gvir menuai kecaman dari anggota keluarga sandera dan politisi oposisi.
"Ia secara terbuka mengakui menghentikan kesepakatan dengan tangannya sendiri demi keuntungan politik," kecam Gil Dickmann, seorang kerabat Carmel Gat yang dibunuh oleh para penculiknya.
"Jika bukan karena dia, Carmel pasti masih hidup hari ini," ratapnya.
Sementara itu, pemimpin Oposisi Yair Lapid mengatakan komentar Ben Gvir membuktikan tuduhannya, pemerintah tidak membuat kesepakatan karena alasan politik.
"Selama lebih dari setahun saya telah mengatakan, ‘mereka tidak mencapai kesepakatan penyanderaan karena alasan politik’ dan semua orang mengatakan kepada saya bahwa ini tidak mungkin, bahwa ini mengejutkan, dan bagaimana saya bisa mengatakan hal seperti itu," tulis Lapid di X.
BACA JUGA:
"Dan hari ini Ben Gvir mengeluarkan video dan berkata ke kamera, tanpa berkedip, itu adalah kebenaran yang mengerikan," katanya.
Diketahui, Amerika Serikat, Qatar dan Mesir telah memediasi kesepakatan gencatan senjata dan kesepakatan dapat segera tercapai, kata para pejabat.
Kemarin, kelompok militan Palestina Hamas dan Israel telah menerima draf akhir kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran sandera dengan tahanan untuk mengakhiri konflik terbaru yang telah berlangsung selama 15 bulan.