JAKARTA - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta menyebut pemerintah tengah mengevaluasi penggunaan permainan berburu koin berhadiah dari aplikasi Jagat.
Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Diskominfotik) DKI Jakarta, kata Teguh, tengah berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) untuk mengevaluasi peluang pemblokiran aplikasi tersebut bila banyak menimbulkan dampak buruk.
"Pastinya ada beberapa variabel (evaluasi). Tapi kalau memang lebih banyak dampak negatifnya, mudah-mudahan juga bisa di-takedown," tutur Teguh di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Selasa, 14 Januari.
Teguh menyebut pemerintah telah menyoroti adanya kerusakan fasilitas umum yang diakibatkan dari perburuan koin Jagat.
Oleh sebab itu, ia menginstruksikan jajaran Satpol PP DKI Jakarta untuk mengawasi ruang-ruang publik yang menjadi lokasi penyebaran koin Jagat.
"Kita tahu kemarin sudah ada yang di GBK, kemudian di Taman Soropati, dan kita juga wilayah area yang potensial untuk main koin Jagat juga sudah kami jaga," tutur Teguh.
Belakangan ini, media sosial khususnya TikTok sedang ramai tren Koin Jagat, yakni permainan berburu koin menggunakan aplikasi Jagat dan menukarkannya dengan hadiah.
Permainan ini baru tersedia di kota-kota besar di Indonesia, termasuk Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Bali. Untuk bermain, Anda harus mengunduh aplikasi 'Jagat.oi' terlebih dulu.
BACA JUGA:
Setelah itu, pemain dapat menemukan koin emas, perak, dan perunggu yang tersembunyi di suatu tempat dengan mengikuti petunjuk di aplikasi dan menukarkannya dengan hadiah hingga Rp850 ribu.
Tapi sayangnya, beberapa warganet melaporkan bahwa permainan ini menimbulkan banyak masalah, seperti merusak fasilitas umum demi mencari koin-koin tersebut.
Menanggapi masalah ini, Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid mengatakan bahwa pihaknya masih akan mempelajari lebih dalam terlebih dahulu.
“Saya juga banyak di DM oleh teman-teman. Kami sudah berkoordinasi dengan Wakil Menteri Komdigi Pak Angga Raka untuk menindaklanjuti mengenai aplikasi ini. Saya sendiri baru mendapat masukan sehingga kita akan pelajari dulu,” ujar Meutya kepada media pada Senin, 13 Januari.