Bagikan:

JAKARTA  - Aplikasi Jagat, platform media sosial berbasis dunia virtual, menjadi sorotan setelah fitur "Jagat Coin Hunt" memicu fenomena berburu koin di berbagai taman kota di Bandung dan beberapa kota di Tanah Air. Aktivitas tersebut dilaporkan telah merusak fasilitas umum, seperti tanaman dan dekorasi taman. Terakhir sudah muncul teguran dari Penjabat (Pj) Wali Kota Bandung, A. Koswara.

Koswara meminta pengembang aplikasi untuk menghentikan aktivitas berburu koin karena menimbulkan kerugian bagi kota. 

Awalnya Koin Jagat adalah sebuah permainan yang ada dalam aplikasi Jagat. Berdasarkan data yang tertera dalam Google Play, Jagat merupakan aplikasi sosial yang dibuat agar pengguna selalu dekat dengan keluarga dan sahabatnya. Aplikasi ini mulanya digunakan untuk menunjukkan lokasi real-time pengguna satu dengan yang lainnya, serta menandai tempat favorit dan berkesan.

Pengguna juga bisa mengirimkam emoji ke pengguna lainnya. Namun, aplikasi Jagat kemudian menawarkan permainan "Jagat Coin Hunt" atau Koin Jagat yang bisa ditukar dengan total hadiah Rp 850.000.000 di Jakarta pada Desember 2024.

Namun kini permainan itu mulai dirasakan berdampak buruk bagi lingkungan. Selain dampak pada fasilitas umum, aplikasi ini juga mengundang perhatian karena informasi yang dikumpulkan dan dibagikan dari penggunanya. Menurut data yang diberikan oleh pengembang, aplikasi Jagat memiliki kebijakan pengumpulan dan pembagian data sebagai berikut:

Data yang Dibagikan oleh Aplikasi Jagat:

  • Foto dan Video: Termasuk foto pengguna.
  • Lokasi: Meliputi lokasi presisi pengguna.
  • Info Pribadi: Seperti nama, alamat email, dan ID pengguna.
  • Info dan Performa Aplikasi: Termasuk log error dan data diagnostik.
  • Kesehatan dan Kebugaran: Informasi terkait kesehatan dan kebugaran pengguna.
  • Perangkat atau ID Lainnya: Identifikasi perangkat pengguna.

Data yang Dikumpulkan:

  • Info dan Performa Aplikasi: Log error dan data diagnostik.
  • Perangkat atau ID Lainnya: Identifikasi perangkat pengguna.

Praktik Keamanan yang Diikuti:

  1. Data Dienkripsi: Data yang dikirimkan melalui aplikasi dienkripsi untuk melindungi privasi pengguna.
  2. Permintaan Penghapusan Data: Pengembang memberikan opsi bagi pengguna untuk meminta penghapusan data mereka kapan saja.

Aplikasi Jagat, yang saat ini tengah menjadi perbincangan hangat, dikenal sebagai platform media sosial berbasis dunia virtual yang memungkinkan penggunanya untuk berinteraksi dengan teman dan keluarga secara kreatif. Namun, popularitasnya tidak hanya menghadirkan keseruan tetapi juga menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana aplikasi ini menangani data pengguna.

Jagat dikembangkan oleh Jagat Tech, sebuah perusahaan teknologi yang menciptakan platform ini untuk mendukung interaksi sosial dengan elemen berbasis gamifikasi, termasuk fitur berburu koin yang viral. Selain dampak sosialnya, aplikasi ini juga mendapat sorotan terkait kebijakan privasi dan keamanan data yang diterapkan.

Sebagai aplikasi yang viral dan menarik perhatian banyak orang, pengguna disarankan untuk membaca dan memahami kebijakan privasi sebelum menggunakan aplikasi ini. Dengan memahami cara data dikelola, pengguna dapat mengambil langkah yang lebih bijak dalam menjaga privasi mereka.

Jagat telah menjadi bagian dari tren teknologi modern yang menggabungkan media sosial dengan elemen permainan. Meski menawarkan berbagai keseruan, penting untuk diingat bahwa keamanan dan privasi pengguna tetap menjadi prioritas utama.